Belajar dari Kebangkitan Sepak Bola Uzbekistan: Punya Roadmap yang Jelas dan Pembinaan Usia Muda yang Konsisten
INDOZONE.ID - Sepak bola Uzbekistan belakangan ini menjadi fenomena di sepak bola Asia maupun dunia.
Hal tersebut, tentunya tidak terlepas dari prestasi yang ditorehkan oleh Uzbekistan dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa prestasi yang ditorehkan oleh Uzbekistan di sepak bola tidaklah main-main. Timnas U17 mereka bahkan mampu mengejutkan dunia, yang mana tim berjuluk White Wolves itu mampu menembus babak perempat final Piala Dunia U17 yang digelar di Indonesia. Bahkan, mereka mampu kalahkan Inggris.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Tegaskan Tak Ingin Tinggalkan Real Madrid di Akhir Musim
Selain itu, Uzbekistan juga pernah menjuarai Piala Asia U20 2023 lalu, menembus babak perempat final Piala Asia 2023 dan juga menjadi runner-up di Piala Asia U23 2024 lalu.
Tak hanya dari segi prestasi saja, tetapi saat ini makin banyak pemain Uzbekistan yang bermain di liga top Eropa seperti Eldor Shomurodov di AS Roma, hingga Abdukodir Khusanov yang baru-baru ini resmi menjadi pemain Manchester City dan siap menggebrak kerasnya Liga Inggris.
Lantas apa yang menjadi faktor utama kebangkitan sepak bola Uzbekistan? Berikut ini, tim Soccer Indozone akan mengupas tuntas rahasia kebangkitan sepak bola Uzbekistan.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Tegaskan Tak Ingin Tinggalkan Real Madrid di Akhir Musim
Reformasi Besar-besaran Federasi Sepak Bola Uzbekistan
Federasi sepak bola Uzbekistan (UFA) mulai sadar bahwa sepak bola mereka mulai alami perkembangan pesat, khususnya adalah perkembangan yang dialami oleh tim muda mereka.
Perkembangan pesat tim mudanya yang berhasil menjuarai Piala Asia U20 2023, runner-up Piala Asia U23 2024, tentunya tidak sejalan dengan tim seniornya meskipun di ajang Piala Asia 2023 lalu mereka mampu mencapai babak perempat final. Dari hal itulah federasi sepak bola Uzbekistan (UFA) memutuskan untuk melakukan langkah reformasi.
Baca Juga: Kim Jong-jin: Shin Tae-yong Bukan Diktator, Tuduhan Marc Klok Tidak Berdasar!
Melansir dari Instagram @copa90 pada Kamis (23/1/2025), langkah reformasi yang dilakukan oleh UFA untuk sepak bola Uzbekistan antara lain sebagai berikut:
- Renovasi dan peningkatan infrastruktur sepak bola. Proyek tersebut juga dibantu oleh presiden di negara tersebut dan juga AFC. Menariknya, dari fasilitas itu nantinya juga dibuat untuk membangun fondasi sepak bola Uzbekistan.
- Meningkatnya profesionalisme secara keseluruhan di segala aspek sepak bola Uzbekistan.
- Dan yang terakhir adalah kembali untuk memikirkan ulang soal perencanaan pembinaan usia muda di negara tersebut.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Bantah Isu Hengkang, Bakal Tetap Melatih Real Madrid hingga 2029
Perombakan Secara Menyeluruh dan Nggak Hanya Tim Nasional Saja
Kebangkitan sepak bola Uzbekistan tentunya tidak terlepas dari perombakan besar-besaran yang dilakukan oleh federasi. Mereka tak hanya membangun Timnas mereka saja tetapi juga dari aspek lainnya seperti kompetisi domestik yang dirombak secara besar-besaran.
Federasi sepak bola Uzbekistan pun akhirnya menemukan akar masalah mereka, yaitu banyak pemain muda mereka yang tidak mendapatkan menit bermain yang cukup. Terlebih, dominasi beberapa klub juga mempengaruhi kualitas para pemain yang diproduksi, sehingga akhirnya tidak ada persaingan yang kompetitif.
Dari analisis tersebut, membuat akhirnya federasi sepak bola Uzbekistan membentuk Olympic FC, yang dimana beberapa pemain muda dari berbagai akademi sepak bola di Tashkent terjamin mendapat menit bermain yang cukup di kompetisi domestik.
Dibentuknya Olympic FC tentunya bertujuan untuk memberikan kontribusi untuk membangun Timnas muda Uzbekistan yang kompetitif, khususnya yang berlaga di ajang Olimpiade.
Baca Juga: Maarten Paes Buka Suara Soal Patrick Kluivert dan Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia
Tak cuma itu saja, perubahan besar pun juga dilakukan oleh klub elit Uzbekistan seperti Bunyodkor Tashkent. Bunyodkor yang biasanya mendominasi liga dengan pemain-pemain terbaik yang cukup berpengalaman.
Kini, dalam beberapa tahun terakhir mereka memiliki kebijakan yang cukup mencolok. Salah satunya adalah mereka hanya mengontrak pemain yang usianya di bawah 25 tahun.
Memang dengan kebijakan ekstrem tersebut, prestasi Bunyodkor cukup menurun. Akan tetapi, klub tersebut menjadi tempat atau rumah bagi para pemain muda untuk berkembang.
Langkah yang diambil oleh Bunyodkor juga membuat para pemain terbaik tersebar secara merata di liga, dan pemain yang memiliki kualitas terbaik bukan tidak mungkin akan bermain di liga top Eropa.
Baca Juga: Atletico Madrid Raih 3 Poin Penting Kontra Leverkusen Berkat Brace Julian Alvarez
Tentu saja, langkah yang dilakukan oleh federasi sepak bola Uzbekistan untuk membangun sepak bola mereka seperti sekarang ini, tentunya tidak dilakukan secara instan. Mereka membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk membangun kekuatan sepak bola mereka hingga di titik saat ini.
Apalagi, kemunculan beberapa pemain muda seperti Abdukodir Khusanov yang saat ini bermain untuk Manchester City tentunya dari pembinaan usia muda yang terstruktur dan tepat sasaran.
Dari roadmap sepak bola Uzbekistan yang jelas, bukan tidak mungkin jika nantinya kita akan melihat Uzbekistan tampil di Piala Dunia 2026. Apalagi, saat ini tim berjuluk White Wolves berada di posisi kedua grup A putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan koleksi 13 poin.
Baca Juga: Manchester United Ajukan Tawaran Resmi ke Patrick Dorgu
PSSI Harus Belajar Banyak dari Sepak Bola Uzbekistan
Kesuksesan Uzbekistan dalam membangun sepak bola mereka tentunya bisa menjadi contoh nyata bagi PSSI untuk tidak mengabaikan pengembangan pemain muda. Memang tak dipungkiri bahwa saat ini Timnas Indonesia sedang melesat akhir-akhir ini dengan bantuan para pemain diaspora yang ada di skuad Garuda saat ini.
Namun, kembali lagi bahwa kebijakan PSSI untuk sering mendatangkan pemain diaspora hanyalah untuk akselerasi Timnas Indonesia untuk menuju ke level yang lebih baik. Salah satunya adalah lolos ke Piala Dunia.
Tapi, apakah fokus PSSI hanya terpusat ke Timnas saja? Tentu tidak, PSSI juga harus memperbaiki aspek-aspek lainnya seperti pengembangan usia muda, memperbaiki sistem kompetisi dan juga menambah infrastruktur yang memadai, sesuai dengan visi misi Filanesia yang dicanangkan oleh Danurwindo pada 2017 lalu.
Jika, PSSI bisa membangun roadmap sepak bola Indonesia dengan jelas, bukan tidak mungkin jika sepak bola Indonesia akan setara dengan Uzbekistan atau Jepang.
Sebab, setiap negara yang olahraganya bagus, tentunya tidak terlepas dari roadmap yang jelas dan juga pengembangan usia muda yang konsisten.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @copa90