Profil Pelatih Timnas Indonesia U23 Gerald Vanenburg, Asisten Ten Hag yang Fokus pada Usia Muda
INDOZONE.ID - Mantan Pemain Timnas Belanda Juara Euro 1988, Gerald Vanenburg, diresmikan PSSI menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-23 sekaligus membantu Patrick Kluivert sebagai asisten pelatih bidang teknik.
Gerald Vanenburg yang tergabung dalam skuad Belanda saat juara Euro, diekspektasikan untuk meraih gelar Sea Games di 2025 bersama Timnas Indonesia U-23.
Karier Gerald Vanenburg sebagai Pemain yang Skilfull
Gerard Vanenburg di Belanda sering dijuluki sebagai “Vaantje” dan “Geraldinho”, karena dianggap skilfull seperti pemain dari tanah Brasil.
Gerald Vanenburg yang berasal dari Utrecht, mempunyai skill dan teknik yang berasal dari bakat alami, bahkan sempat dianggap penerus dari Johan Cruyff.
Gerald Vanenburg memulai petualangannya sebagai pemain bola Profesional di Ajax di usia 17 tahun. Saat itu Ajax merupakan impian anak-anak Utrecht untuk mencari masa depan.
Gerald Vanenburg yang bertahan 3 tahun di Ajax, merasa dikucilkan oleh pelatih Ajax saat itu, Johan Cruyff, menyebabkan dirinya memilih pindah ke PSV Eindhoven.
Gerald Vanenburg mengusung misi balas dendam ke Ajax saat di PSV Eindhoven. Dia pun memperlihatkan kemampuannya menggiring bola dan menujukkan skill dan trik saat di lapangan.
Kerja keras Gerald Vanenburg untuk membuktikan kepada Ajax dan Cruyff bahwa dia bukanlah orang yang dapat dipandang sebelah mata, dibuktikan dengan keberhasilan PSV Eindhoven meraih 5 gelar juara Liga Belanda dan 3 gelar Piala Belanda.
Namun ada yang lebih spesial dari pencapaian tersebut, yaitu dia berhasil meraih gelar Piala Eropa bersama Timnas Belanda dan Liga Champions bersama PSV Eindhoven, sama-sama di tahun 1988.
Gerald Vanenburg yang bermain di winger kanan, berhasil mencatatkan 660 pertandingan sepanjang karirnya di klub, dengan sumbangan 168 goal dan 140 assits.
Sementara di Timnas Belanda, Gerald menjalani 42 pertandingan dan sayangnya hanya melesakkan sebiji gol.
Karier Kepelatihan Gerald Vanenburg Kurang Bersinar
Pada tahun 2000, setelah pensiun jadi pemain di usia 36 tahun, Gerald Vanenburg melatih di klub tempat dia bersinar saat bermain,tepatnya di PSV U-19.
Selesai di PSV, Gerald Vanenburg kemudian naik jabatan melatih tim utama di 1860 Munchen, Helmond Sport, dan FC Eindhoven.
Setelah tahun 2008, Gerald Vanenburg memilih untuk tidak menjadi pelatih kepala lagi, lebih berfokus kepada pengembagan teknik bermain dan juga bakat usia muda.
Karier kepelatihan senior Gerald terakhir yaitu saat menjadi asisten pelatih di Willem II Tilburg pada musim 2008-2009.
Setelah itu, Gerald Vanenburg sempat hiatus selama lebih dari 11 tahun dari dunia sepakbola, sebelum akhirnya comeback sebagai Pelatih Tehnik di Ajax kelompok usia.
Gerald Vanenburg Tangan Kanan Ten Hag Sukses Berkat Pemain Muda
Gerald Vanenburg masuk ke Ajax pada tahun 2020 dan langsung ditugaskan untuk menjadi tangan kanan ErikTen Hag, guna menjadi pelatih teknik Ajax di kelompok umur.
Gerald Vanenburg mendapatkan tugas di Ajax untuk membawa pemain usia muda, masuk sebanyak-banyaknya ke tim utama yang diasuh oleh Erik Ten Hag.
Baca Juga: Gerald Vanenburg Diberi Target Loloskan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade 2028
Gerald Vanenburg merasa Ajax merupakan klub yang satu langkah lebih maju di seluruh Eropa untuk urusan pengembangan bakat pemain muda.
Keuntungan Ajax adalah mereka selalu mendapatkan bakat-bakat terbaik. Sebagai pelatih tehnik Ajax U-17 dan U-18, Gerald Vanenburg ditutut untuk dapat bekerja secara rinci.
Setiap perkembangan teknik pemain muda, Ajax bisa menghemat anggaran 20-30 Juta Euro. Karena itu, penguasaan teknik terus dikembangkan oleh Ajax.
"Jauh lebih penting seorang pemain bisa menguasai bola dengan baik di bawah tekanan, dibandingkan semua menit yang mereka dapatkan. Kita harus mengajarkan mereka itu sebagai standar,” ujar Gerald.
Semoga dengan berbagai pengalaman yang dibawa oleh Gerald Vanenburg ke Timnas Indonesia, bisa berdampak positif pada sepak bola Tanah Air.
Tentu kita sebagai suporter sangat senang kalau banyak pemain muda lokal kita bisa dibawa oleh Gerald Vanenburg ke Timnas senior, seperti apa yang dilakukannya bersama Ajax.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ajax.nl, Teamwass.eu