Demi Jaga Kondisi Pemain, UEFA Ingin Hilangkan Babak Perpanjangan Waktu di Fase Knockout Liga Champions
INDOZONE.ID - UEFA tampaknya mulai mempertimbangkan untuk menghilangkan babak perpanjangan waktu pada fase knockout Liga Champions untuk mengurangi menit bermain kepada pemain yang bermain untuk beberapa klub top Eropa.
Menurut laporan dari The Guardian pada Jumat (7/2/2025), wacana untuk menghapus babak perpanjangan waktu di fase knock out dan langsung menuju babak adu penalti sedang dipertimbangkan secara serius.
Meskipun, perubahan di tengah siklus hak siar televisi, yang berlangsung hingga tahun 2027 tidak mungkin terjadi.
Diketahui, babak perpanjangan waktu sendiri tengah menjadi perdebatan di antara para pemangku kepentingan sepak bola Eropa.
Perpanjangan fase grup Liga Champions, dengan setiap tim peserta memainkan minimal 8 pertandingan, tidak banyak membantu.
Sementara itu, 12 tim papan atas Eropa juga akan bermain di format terbaru Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat pada musim panas mendatang.
Baca Juga: Diganjar Penghargaan, Pratama Arhan Tuai Pujian dari Media Vietnam
Sebagian besar konsesi yang diberikan kepada daftar jadwal pertandingan tim elit sejauh ini datang dalam bentuk pemotongan kompetisi domestik, seperti penangguhan kontroversial pertandingan ulangan Piala FA di Inggris.
Menghapus babak perpanjangan waktu selama 30 menit dari dua leg pertandingan akan mengurangi sedikit masalah yang disebabkan oleh jadwal pertandingan yang padat.
Hal ini juga bisa menjadi populer di kalangan klub yang akan menjalani babak kualifikasi dalam rentang bulan Juli dan Agustus.
Tim underdog yang merasakan cepatnya babak tambahan melawan klub dengan skuad yang lebih banyak akan merasakan permainan yang lebih adil.
Mungkin juga terdapat daya tarik bagi lembaga penyiaran yang melihat sedikit resiko gangguan yang terduga dari jadwal mereka dan mungkin akan langsung beralih ke babak adu penalti yang durasinya yang lebih pendek.
Baca Juga: Bintang PSV Joey Veerman Klarifikasi Usai Tolak Salaman Dengan Calvin Verdonk
Pada musim lalu, hanya ada 3 pertandingan babak 16 besar Liga Champions yang berlanjut ke babak perpanjangan waktu, sementara tidak ada sama sekali yang memerlukan babak tambahan pada 2022-23.
Empat pertandingan di Liga Europa 2023-24 berjalan jauh, turun dari enam pertandingan di musim sebelumnya.
Masih dari sumber yang sama, sikap UEFA hingga saat ini masalah tersebut diangkat secara informal dan belum ada usulan pasti yang diajukan.
Sebab, perubahan apapun harus diratifikasi oleh komite eksekutif UEFA, yang perubahan besar terakhirnya pada substansi ikatan kompetisi klub terjadi ketika aturan gol tandang dicabut pada tahun 2021 lalu.
Beberapa preseden untuk penghapusan perpanjangan waktu ditetapkan ketika UEFA menghapusnya dari Piala Super yang berlaku mulai tahun 2023.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian