Jumat, 11 APRIL 2025 • 11:50 WIB

Nova Arianto Beberkan Alasannya Turunkan Pemain Lapis Kedua Pada Laga Timnas U17 vs Afghanistan

Author

Timnas Indonesia U-17.

INDOZONE.ID - Pelatih Timnas Indonesia U17, Nova Arianto, baru-baru ini ungkapkan alasannya untuk mendapuk pemain lapis kedua pada laga terakhir fase grup Piala Asia U17 2025, melawan Afghanistan pada Jumat (11/4/2025) dini hari tadi.

Dalam laga yang digelar di Prince Abdullah Faisal Stadium, Timnas U17 berhasil membungkam Afghanistan dengan skor 2-0. Yang mana, kedua gol tim Garuda Muda dicetak oleh Fadly Alberto dan Zahaby Gholy di menit-menit akhir pertandingan yakni menit ke-90+4 dan 90+5.

Dari kemenangan tersebut, membuat Timnas U17 dipastikan sebagai juara grup, sekaligus menjaga rekor tak terkalahkannya di sepanjang turnamen Piala Asia U17 2025.

Namun dalam pertandingan melawan Afghanistan malam tadi, Coach Nova melakukan beberapa perubahan. Yang mana, ia sempat mencadangkan pemain-pemain pentingnya seperti Zahaby Gholy, Evandra Florasta dan Fadly Alberto di babak pertama.

Baca Juga: Klasemen Akhir Grup C Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Sempurna!

Timnas Indonesia U-17 selebrasi.

Dengan memainkan mayoritas pemain pelapis, Timnas U17 sempat berada di bawah tekanan dan sempat alami kesulitan. Namun, beberapa pergantian di babak kedua dengan memasukkan Gholy, Evandra dan Fadly Alberto, justru berhasil memberikan dampak signifikan bagi skuad Garuda Muda. Alhasil, Timnas U17 berhasil mengunci kemenangan jelang pertandingan berakhir.

Coach Nova beralasan, ingin melihat potensi para pemain yang jarang dimainkan di ajang Piala Asia U17, dan kali ini diharapkan mereka bisa berkontribusi di Piala Dunia U17 2025 nanti.

"Yang pasti yang saya bicarakan di awal ya, bahwa fokus saya di pertandingan melawan Afghanistan saya ingin melihat opsi-opsi yang jarang dimainkan ya," kata Nova Arianto dalam wawancaranya yang dikutip dari PSSI pada Jumat (11/4/2025).

"Memang situasinya tidak bisa sesuai dengan apa yang saya harapkan tapi saya bersyukur pemain yang bermain hari ini mencoba bermain dengan maksimal dan kita lihat siapa pemain yang bisa membantu kita ke depannya di Piala Dunia nanti," sambungnya.

Baca Juga: Kim Sang-sik Resmi Ditunjuk AFF sebagai Pelatih ASEAN All-Stars Hadapi Manchester United

Saat ditanya soal pengalaman terbaik yang didapatkan Timnas U17 di fase grup Piala Asia U17 2025, Coach Nova mengatakan, pemainnya pasti mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Sebab, mereka bisa menghadapi beberapa karakter permainan dari lawan-lawannya di grup C. 

Kini, Timnas U17 masih menunggu calon lawan yang akan dihadapinya di babak 8 besar Piala Asia U17 2025.

"Yang pasti kita menghadapi dengan beberapa macam karakter permainan ya, dari Afghanistan yang berbeda dengan Yaman. Yaman yang berbeda dengan Korea Selatan, pastinya pemain akan mendapat pengalaman yang sangat baik," ujar Nova.

"Apalagi, nanti kita tunggu di 8 besar siapa lawan yang akan kita hadapi, kita bisa melihat sejauh mana sih sebenarnya kemampuan kita untuk bisa sampai di Piala Dunia nanti," lanjutnya.

Timnas Indonesia U17 hingga kini masih menunggu siapa calon lawannya di babak 8 besar Piala Asia U17 2025. Sebab, persaingan di grup D masih terbilang cukup sengit lantaran Korea Utara, Tajikistan, serta Oman masih bersaing untuk memperebutkan posisi juara grup dan juga posisi kedua.

Baca Juga: Manchester City Siap Belanja Besar-besaran di Jendela Transfer Musim Panas ini, Bek Kanan Juga Termasuk

Kini, Korea Utara berada di puncak klasemen grup D dengan koleksi 4 poin, disusul dengan Tajikistan dan Oman yang berada di posisi kedua dan ketiga dengan perolehan tiga poin.

Namun, kondisi tersebut bisa saja berubah andaikan Tajikistan kalah atas Iran, dan Oman berhasil kalahkan Korea Utara di matchday terakhir grup D yang baru akan dimainkan pada malam nanti.

Dari hal tersebut, calon lawan Timnas U17 di babak 8 besar masih abu-abu karena persaingan di grup D masih sengit dan semua tim masih memiliki peluang yang sama.

Maka dari itu, Timnas U17 asuhan Nova Arianto kemungkinan akan melawan antara Tajikistan, Oman dan Korea Utara.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: PSSI