Minggu, 04 MEI 2025 • 19:30 WIB

Lemah dalam Situasi Bola Mati, Pertahanan Arsenal Terlalu Mudah Ditembus Bournemouth

Author

Arsenal saat melawan Bournemouth di Premier League (X/@Arsenal)

INDOZONE.ID - Legenda Arsenal, Ian Wright, melontarkan kritik pedas terhadap performa lini belakang The Gunners usai kekalahan 1-2 dari Bournemouth dalam lanjutan Premier League.

Hasil ini semakin menyoroti kelemahan pertahanan Arsenal, yang kembali gagal mengamankan keunggulan.

Dalam pertandingan yang digelar pada Sabtu, 3 Mei 2025, Arsenal sempat memimpin lebih dahulu lewat gol Declan Rice. Namun keunggulan itu tidak bertahan lama

Bournemouth mampu bangkit dan mencetak dua gol balasan pada babak kedua. Kedua gol tersebut berasal dari situasi bola mati, yang menunjukkan lemahnya pertahanan Arsenal dalam mengantisipasi skema tersebut.

Gol Bola Mati Jadi Mimpi Buruk Arsenal

Dean Huijsen mencetak gol penyeimbang Bournemouth melalui sundulan setelah menerima lemparan ke dalam dari Antoine Semenyo. Gol ini menunjukkan kurangnya pengawalan di lini belakang Arsenal.

Sementara gol kedua datang dari situasi sepak pojok, di mana Evanilson berhasil meloloskan diri dari kawalan Martin Odegaard dan mencetak gol dari jarak dekat.

Baca Juga: Nyesek Banget, Arsenal Dicap Tim Paling Mengecewakan di Premier League Musim Ini

Kekalahan ini memperburuk rekor Arsenal di musim Premier League 2024/2025. The Gunners telah kehilangan 21 poin dari posisi unggul, termasuk dalam tiga pertandingan kandang terakhir mereka.

Dalam ketiga laga tersebut, skema bola mati menjadi titik lemah yang terus dimanfaatkan lawan.

“Dua gol itu terlalu mudah terjadi. Saya tidak ingin menyalahkan para pemain karena saya tahu mereka sudah berjuang keras. Tapi pada titik tertentu, Anda harus bisa tampil lebih baik dari itu,” ujar Wright kepada Premier League Productions.

Ian Wright Soroti Fokus dan Kesalahan Posisi Pemain Arsenal

Martin Odegaard saat bermain di Arsenal (X/@Arsenal)

Ian Wright menilai bahwa kesalahan utama Arsenal terletak pada kurangnya fokus dan kesalahan posisi saat mengawal lawan.

Gol-gol Bournemouth menurutnya bisa dihindari jika komunikasi dan konsentrasi di lini belakang lebih baik.

Ia juga menyebut bahwa Odegaard tidak cukup sigap dalam mengantisipasi pergerakan Evanilson, bahkan saat ada potensi handball sebelum gol kedua terjadi.

Baca Juga: Chelsea Diunggulkan untuk Datangkan Dean Huijsen di Jendela Transfer Musim Panas

Wright juga menyoroti bagaimana bek Arsenal tampak tidak memperhatikan pergerakan Dean Huijsen pada gol pertama.

Ia menganggap hal itu sangat tidak biasa untuk tim yang biasanya disiplin dalam bertahan seperti Arsenal.

Sayangnya, musim ini Arsenal justru rentan setiap kali menghadapi situasi bola mati.

Absennya Gabriel Dinilai Pengaruhi Struktur Pertahanan

Menurut Wright, absennya Gabriel berdampak besar terhadap koordinasi dan struktur pertahanan Arsenal.

Tanpa sosok pemimpin di lini belakang, para pemain terlihat pasif dan tidak melakukan inisiatif bertahan.

Gol kedua Bournemouth menjadi bukti lemahnya reaksi para pemain, di mana crossing ke dalam kotak penalti tidak diantisipasi dengan baik dan tidak ada pemain yang melakukan tekanan.

Secara keseluruhan, Wright menyebut pertahanan Arsenal sebagai titik lemah yang terlalu mudah ditembus lawan.

Ia menegaskan bahwa jika Arsenal ingin membalikan keadaan saat melawan PSG di Liga Champions, maka aspek pertahanan, terutama dalam menghadapi bola mati, harus segera diperbaiki.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Premier League