Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Mantan pemandu bakat Arsenal, Tomasz Pasieczny, mengungkapkan bahwa klub asal London itu sempat melewatkan kesempatan untuk merekrut Khvicha Kvaratskhelia.
Padahal Kvaratskhelia yang dulu bermain luar biasa di Serie A bersama Napoli sempat berada dalam radar Arsenal pada tahun 2022.
Kvaratskhelia mengawali karier profesionalnya di akademi Dinamo Tbilisi, salah satu klub besar di Georgia.
Bakatnya mulai terlihat saat bermain di Liga Rusia pada tahun 2019. Saat itu, ia sempat dipinjamkan ke Lokomotiv Moscow, kemudian bergabung dengan Rubin Kazan pada musim panas di tahun yang sama.
Setelah pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina, Kvaratskhelia memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan bergabung dengan klub lokal, Dinamo Batumi.
Tak berselang lama, performa impresifnya menarik perhatian Napoli, yang kemudian merekrutnya dengan nilai transfer sebesar €13,3 juta pada musim panas 2022.
Baca Juga: Terungkap! Sebelum Pilih Gabung PSG, Kvaratskhelia Sempat Berbicara dengan Gianluigi Donnarumma
Di Napoli, pemain berposisi sayap kiri ini langsung menjadi pemain inti. Ia memainkan peran dalam keberhasilan Napoli meraih gelar juara Serie A pada musim berikutnya.
Gaya bermainnya yang sering mengacak-acak pertahanan lawan, kecepatan, dan kemampuan menggiring bola membuatnya jadi salah satu pemain paling menonjol di Serie A.
Pada bursa transfer Januari lalu, Paris Saint-Germain (PSG) resmi mendatangkan Kvaratskhelia dari Napoli dengan mahar senilai €70 juta.
Di usianya yang masih 24 tahun, ia terus bermain konsisten dan memperkuat reputasinya sebagai salah satu winger terbaik di Eropa.
Namun, perjalanan karier Kvaratskhelia bisa saja berbeda jika saja Arsenal mengambil keputusan yang lebih cepat.
Tomasz Pasieczny yang saat itu menjabat sebagai pemandu bakat Arsenal, menyebut bahwa ia sudah lama mengamati Kvaratskhelia, namun performanya saat masih membela Rubin Kazan dianggap belum cukup baik untuk bermain di Premier League.
Baca Juga: Khvicha Kvaratskhelia Pengin Cabut dari Napoli demi Gabung dengan PSG
Pasieczny pertama kali mengamati permainan Kvaratskhelia di sebuah turnamen kualifikasi di Polandia bersama tim muda Georgia.
Meskipun fokus utama Pasieczny adalah mengamati tim lain, perhatiannya justru tertuju pada dua pemain muda Georgia, yakni Khvicha Kvaratskhelia dan Zuriko Davitashvili.
Diskusi panjang pun terjadi antara para pencari bakat mengenai siapa pemain yang memiliki prospek lebih cerah di masa depan.
Pasieczny kemudian mengikuti perkembangan Kvaratskhelia dan Davitashvili di Liga Rusia. Ia bahkan datang langsung ke stadion di Kazan untuk menyaksikan pertandingan Rubin Kazan melawan Dynamo Moscow.
Dalam pertandingan tersebut, Kvaratskhelia yang turun sebagai pemain pengganti, tampil kurang meyakinkan. Dua usaha dribelnya gagal total dan mendapat respons negatif dari para suporter.
Baca Juga: Georgia Lolos ke Euro 2024, Masyarakat Tbilisi Nantikan 'Sihir' Khvicha Kvaratskhelia di Piala Eropa
Menurut pengamatan Pasieczny, Kvaratskhelia terlihat kehilangan kepercayaan diri, gerakannya kaku, kontrol bolanya buruk, dan tampak bingung saat memegang bola.
Situasi ini membuat Pasieczny memperhatikan kondisi mental sang pemain di pertandingan tersebut.
Ia menganggap bahwa jika Kvaratskhelia sudah terpengaruh tekanan dari penonton di Kazan, maka akan menjadi pertanyaan apakah ia mampu bermain di klub besar seperti Arsenal.
Jika tidak bisa mengatasi tekanan sejak muda, maka perkembangan kariernya bisa terhambat.
Ketika ditanya apakah itu membuat Arsenal ragu terhadap bakat yang dimiliki Kvaratskhelia, Pasieczny menjawab:
"Dalam pencarian bakat, apalagi untuk klub besar, kita tidak membuat keputusan hanya dari satu pertandingan. Pemantauan dilakukan secara berkelanjutan."
Pasieczny menegaskan bahwa dalam proses rekrutmen di klub besar seperti Arsenal, keputusan tidak diambil secara tergesa-gesa.
Seorang pemain harus dipantau dalam jangka waktu yang lama, karena perkembangan bakat setiap pemain tidak selalu terjadi secara instan.
Baca Juga: Kvaratskhelia Percaya Georgia Dapat Menjadi Tim Debutan yang Melaju Jauh di Euro 2024
Menurut Pasieczny, saat itu hampir semua pemandu bakat percaya bahwa Kvaratskhelia akan menjadi pemain hebat di masa depan.
Tapi yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana potensi tersebut akan berkembang. Apakah ia bisa menjadi pemain kelas dunia atau hanya pemain bagus yang tidak bermain di klub besar Eropa.
Meski begitu, Pasieczny tetap merasa perlu mencatat secara obyektif mengenai performa Kvaratskhelia saat itu.
Ia menilai bahwa pengamatan lanjutan sangat penting, terutama untuk mengetahui bagaimana seorang pemain menghadapi tekanan.
Hal tersebut menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan akhir dalam proses perekrutan pemain.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Metro UK