INDOZONE.ID - Di tengah atmosfer penuh emosi jelang pertandingan terakhirnya di Santiago Bernabeu, Luka Modric buka suara lewat akun Instagram pribadinya, @lukamodric10.
Dalam sebuah unggahan menyentuh hati, sang maestro Kroasia menyampaikan salam perpisahan yang bikin semua Madridista susah napas karena nahan tangis.
Yup, Modric pamit dan bukan pamit biasa, dia pamit sebagai salah satu legenda terbesar dalam sejarah Real Madrid.
Baca Juga: Luka Modric Pamit dari Real Madrid: 13 Tahun, 28 Trofi, dan Cinta yang Nggak Akan Pernah Luntur
“Waktunya Telah Tiba…”
Dalam caption pesan perpisahan Luka Modric yang panjang dan penuh perasaan, Modric menulis, “Waktunya telah tiba. Waktu yang tidak pernah saya inginkan datang, tetapi itulah sepak bola, dan dalam hidup semua memiliki awal dan akhir.”
Modric bakal main pertandingan terakhirnya di Santiago Bernabeu pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Sebuah tanggal yang keramat banget buat Madridistas karena bertepatan dengan ulang tahun ke-11 La Decima, momen bersejarah yang nggak bakal dilupain siapa pun.
Baca Juga: Pertandingan Terakhir Ancelotti dan Modric di Real Madrid Bertepatan dengan 11 Tahun La Decima
Dari 2012 Sampai Abadi di Hati
Modric mengenang awal mula datang ke Madrid tahun 2012.
Waktu itu, dia cuma punya satu mimpi sederhana yaitu pakai jersey tim terbaik di dunia dan bikin sejarah.
Tapi realitanya? Dia bukan cuma bikin sejarah. Dia malah jadi bagian dari sejarah itu sendiri.
“Bermain di Real Madrid mengubah hidup saya sebagai pemain sepak bola dan sebagai manusia,” tulisnya.
Siapa yang nyangka, anak kurus dari Zadar itu bakal jadi legenda yang namanya disejajarkan sama Zidane dan Cristiano Ronaldo?
Baca Juga: Dari Duka ke Bernabeu: Kisah Haru Haidar Ketemu Idolanya, Cristiano Ronaldo!
Ucapan Terima Kasih yang Tulus dari Sang Maestro
Modric nggak lupa ngasih kredit ke semua orang yang nemenin dia dalam perjalanan ini.
Dari Presiden Florentino Perez, rekan setim, pelatih, sampai seluruh staff. Tapi yang paling bikin ngena, tentu aja Madridistas.
“Aku membawa kasih sayang dari semua Madrid. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskan hubungan spesial yang saya miliki dengan Anda,” tulisnya.
Gokil sih, nggak banyak pemain yang punya chemistry sedalam itu sama fans.
Modric bukan cuma dihormati, dia disayang. Dari si kecil di tribun sampai fans hardcore garis keras, semua cinta Modric.
Baca Juga: Luka Modric Dicurigai Pakai Doping Usai Bermain 90 Menit Penuh, Hasil Tes Negatif
Lebih dari Sekadar Gelar dan Trofi
Sepanjang kariernya di Madrid, Modric udah ngangkat 28 trofi, termasuk 6 Liga Champions.
Tapi dalam perpisahannya, dia nggak fokus bahas piala. Nah yang dia sorot justru adalah momen, kebersamaan, dan cinta.
“Selama bertahun-tahun, saya telah mengalami momen-momen luar biasa, comeback yang tampak mustahil, perayaan, dan malam-malam ajaib di Bernabeu,” tulisnya.
Dan ya, kita semua tahu. Siapa yang bisa lupa momen ‘Remontada’ lawan PSG? Atau umpan trivela-nya di semifinal Liga Champions?
Modric bukan cuma pemain, dia seniman. Pemain yang bikin kita jatuh cinta sama sepak bola lagi.
Baca Juga: 6 Curhatan Para Pemain Real Madrid Usai Disingkirkan oleh Arsenal di Liga Champions
Bukan Akhir, Tapi Awal dari Kenangan Baru
Di akhir pesan, Modric bilang satu hal yang bikin bulu kuduk berdiri:
“Meski setelah Piala Dunia Klub aku nggak akan lagi mengenakan jersey ini di atas rumput, aku akan selalu menjadi Madridista.”
“Real Madrid akan selalu jadi rumahku. Seumur hidup.”
Buat fans, ini bukan “selamat tinggal”. Ini “sampai ketemu lagi.”
Karena seperti yang kita tahu, Luka Modric bukan cuma legenda klub. Dia udah jadi bagian dari jiwa Real Madrid.
Baca Juga: 5 Fakta Xabi Alonso Segera Jadi Pelatih Real Madrid, Siap Bangkitkan Los Blancos!
Dari Zadar ke Bernabeu, dari tendangan sudut ke sundulan Ramos, dari pemain underrated ke pemenang Ballon d’Or, perjalanan Modric adalah bukti bahwa kerja keras, ketulusan, dan cinta pada permainan nggak akan pernah bohong.
Selamat jalan, Luka. Sepak bola akan merindukanmu. Kami akan merindukanmu.
Tapi Madrid, rumahmu, akan selalu terbuka. Karena kamu bukan cuma bagian dari sejarah kami. Kamu adalah sejarah itu sendiri.
Hala Madrid y Nada Más.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram