INDOZONE.ID - Juventus sukses mengamankan tiket Liga Champions untuk musim depan di hari terakhir musim Serie A minggu lalu.
Namun, posisi pelatih Igor Tudor di klub masih belum pasti. Tudor sendiri menyatakan keinginannya agar masa depannya segera diputuskan sebelum Piala Dunia Antarklub.
Igor Tudor sendiri mengambil alih kursi kepelatihan Juventus pada bulan Maret, menggantikan Thiago Motta yang dipecat.
Ia menandatangani kontrak hingga akhir musim ini. Klub memiliki opsi untuk memperbarui kesepakatan tersebut selama satu tahun lagi jika Juventus berhasil lolos ke Liga Champions, yang akan menjadi kewajiban setelah 30 Juli.
Kemenangan 3-2 atas Venezia memastikan Juventus finish di posisi keempat klasemen, sebuah pencapaian penting mengingat kondisi tim saat ia datang.
Dengan klub yang akan berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub yang dimulai pada 14 Juni di Amerika Serikat, Tudor ditanya apakah ia akan tetap memimpin tim dalam turnamen tersebut.
"Sekarang ada Piala Dunia, tapi semuanya akan diselesaikan sebelum itu," kata Tudor kepada Sky Sports.
Ia menekankan pentingnya keputusan yang jelas mengenai masa depannya sebelum turnamen besar tersebut.
"Saya rasa tidak akan menjadi ide yang baik untuk pergi ke sana tanpa keputusan, atau membuat keputusan (tentang manajer baru) tetapi kemudian membawa pelatih yang sama ke sana, itu tidak akan serius bagi saya atau bagi klub," lanjutnya.
"Sebuah pilihan akan dibuat sebelum Piala Dunia tentang masa depan, saya pikir itu hal yang benar." pungkasnya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Tudor menginginkan kepastian, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga demi stabilitas dan profesionalisme klub menjelang turnamen internasional yang prestisius.
Meskipun masa depannya masih diselimuti ketidakpastian, Tudor merasa puas dengan pekerjaan yang telah ia lakukan di klub sejak mengambil alih. Ia berhasil mengembalikan Juventus ke jalur Liga Champions, sebuah target krusial bagi klub sekelas Bianconeri.
"Saya senang, ini indah karena kami telah mencapai sesuatu, tetapi Anda harus menerima kehidupan sebagai pelatih ini. Anda selalu berada di ambang batas," ujar Tudor.
Ungkapan ini mencerminkan pemahamannya tentang tekanan dan ketidakpastian yang melekat pada profesi pelatih sepak bola.
"Jika kami tidak menang hari ini, tidak ada yang akan berubah bagi saya, saya akan merasa sebagai pelatih yang sama. Tentu saja, jika Anda menang, Anda sedikit lebih bahagia," katanya.
Pernyataan ini menunjukkan kedewasaan Tudor dalam menghadapi hasil, memisahkan kinerja pribadi dari hasil pertandingan yang terkadang tidak dapat diprediksi. Meski Tudor mungkin bukan orang yang akan bertanggung jawab saat musim depan tiba, ia memberikan pendapatnya tentang apa yang perlu dilakukan klub untuk bisa bersaing memperebutkan gelar liga.
Pandangannya ini menunjukkan komitmennya terhadap klub, terlepas dari statusnya di masa depan.
"Pertama-tama Anda perlu menjadi lengkap, di setiap pertandingan yang saya mainkan selalu ada setidaknya dua pemain starter yang absen," katanya.
Pernyataan ini menyoroti masalah cedera dan kedalaman skuad yang kerap menghantui Juventus musim ini. Konsistensi dalam menurunkan tim terbaik menjadi tantangan utama.
"Juventus membutuhkan dua atau tiga rekrutan yang tepat sasaran, orang-orang yang bisa membawa pengalaman. Untuk memenangkan trofi, Anda membutuhkan usia rata-rata 26 atau 27 tahun. Saya tidak mengada-ada," imbuhnya.
Tudor menekankan pentingnya pengalaman dalam skuad untuk meraih gelar. Usia rata-rata yang lebih matang, menurutnya, adalah kunci untuk mengatasi tekanan dan konsistensi di level tertinggi. Skuad Juventus saat ini mungkin terlalu "hijau" atau muda di beberapa posisi kunci.
"Kami sedikit hijau, tapi ada kualitas, dan saya pikir Anda bisa menang dengan pekerjaan yang bagus dan dua atau tiga rekrutan."
Tudor optimistis bahwa dengan penambahan pemain yang tepat dan kerja keras, Juventus bisa kembali menjadi penantang serius untuk gelar liga.
Ini adalah pandangan yang realistis, mengakui potensi tim yang ada sambil mengidentifikasi area yang perlu diperkuat.
Igor Tudor telah melakukan pekerjaan yang patut diacungi jempol dengan membawa Juventus kembali ke Liga Champions. Namun, ironisnya, kesuksesan ini tidak serta merta menjamin masa depannya di klub. Kebutuhan akan kepastian sebelum Piala Dunia Antarklub menunjukkan profesionalisme Tudor.
Terlepas dari siapa yang akan menjadi pelatih di musim depan, visinya tentang kebutuhan akan kedalaman dan pengalaman dalam skuad Juventus menjadi catatan penting bagi manajemen klub.
Masa depan Juventus, baik di bawah Tudor maupun pelatih lainnya, akan sangat bergantung pada bagaimana mereka mampu memperkuat tim untuk kembali bersaing di level tertinggi, baik di kancah domestik maupun Eropa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Skysports.com