Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Media Vietnam, Soha, menilai bahwa program naturalisasi pemain yang dijalankan oleh Timnas Indonesia dan Malaysia bukanlah sesuatu yang mudah untuk ditiru oleh Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
Dalam laporannya, Soha menyoroti perbedaan mendasar antara kondisi sepak bola Vietnam dengan Indonesia dan Malaysia, terutama dalam hal ketersediaan pemain diaspora.
Sementara dua negara tetangga aktif menaturalisasi pemain keturunan yang tersebar di Eropa dan Amerika Selatan, Vietnam justru terkendala dalam hal jumlah dan akses terhadap pemain yang berkarier luar negeri.
Baca Juga: PSSI Segera Naturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald, Media Vietnam Mulai Resah
Di dalam artikel tersebut, Soha mengungkapkan bahwa suporter Vietnam sempat bermimpi agar negaranya bisa mengikuti cara Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan skuad melalui naturalisasi.
Dua negara tersebut terbukti cukup berhasil memanfaatkan potensi pemain keturunan yang bermain di luar negeri.
“Pendukung Vietnam melihat bagaimana Indonesia dan Malaysia sukses menjalankan program naturalisasi, lalu berharap hal serupa bisa terjadi di Vietnam,” tulis Soha.
Baca Juga: Pelatih China: Timnas Indonesia Bukan Tim yang Kuat, Tapi Naturalisasi Bikin Mereka Berbahaya!
Namun kenyataan di lapangan berbicara lain. Dengan sumber daya pemain keturunan yang terbatas, VFF kesulitan meniru pendekatan serupa.
“Karena keterbatasan pemain berdarah Vietnam di luar negeri, tidak mudah bagi VFF untuk meniru strategi dari dua pesaing di kawasan [ASEAN],” lanjut laporan tersebut.
Indonesia dan Malaysia berhasil memanfaatkan pemain keturunan yang tidak mendapatkan kesempatan membela negara asal mereka.
Beberapa di antaranya merupakan pemain berbakat yang sulit bersaing di Belanda, Spanyol, atau Argentina, namun mampu bersinar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Diperkuat Banyak Pemain Naturalisasi, Media China Ledek Timnas Indonesia Bukan Tim Asia Tenggara
“Sebagian besar pemain naturalisasi di Indonesia dan Malaysia adalah mereka yang tidak memiliki peluang bermain untuk timnas di negara tempat mereka dibesarkan, seperti Belanda, Argentina, atau Spanyol, sehingga memilih berkarier di Asia Tenggara,” ungkap Soha.
Media Vietnam itu juga menyebutkan bahwa ada beberapa nama besar dengan darah Indonesia seperti Giovanni van Bronckhorst, John Heitinga, dan Robin van Persie. Meski begitu, mereka tetap memilih membela Timnas Belanda.
Minimnya ketersediaan pemain diaspora membuat VFF tidak bisa mengandalkan program naturalisasi sebagai solusi instan untuk meningkatkan kekuatan tim nasional.
Baca Juga: Komentari Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia, Pelatih Timnas Malaysia Picu Kontroversi
Hal ini sangat berbanding jauh dengan Indonesia dan Malaysia yang kini mampu bersaing lebih kompetitif di Asia Tenggara dan Asia.
Vietnam pun mulai merasakan ketertinggalan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, mereka harus menelan hasil yang mengecewakan saat berhadapan dengan rival-rival yang kini lebih kuat secara kualitas pemain.
Masih dalam laporan yang sama, Soha juga membahas kekalahan telak 0-4 yang dialami Vietnam saat melawan Malaysia. Hasil tersebut mempersulit peluang mereka untuk melaju ke Piala Asia 2027.
Sebelumnya, Vietnam juga harus menerima dua kekalahan beruntun dari Timnas Indonesia di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, masing-masing dengan skor 0-1 dan 0-3.
Situasi ini menjadi peringatan bagi VFF bahwa program pembinaan dan pencarian pemain harus diperkuat kembali, jika tidak ingin tertinggal semakin jauh dari negara-negara tetangga.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Soha