Evolusi Timnas Indonesia yang Kembali Jadi Macan Asia: Berjuang untuk Lolos ke Piala Dunia 2026!
INDOZONE.ID - Timnas Indonesia dapat sorotan mendalam dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak, Skuad Garuda kembali menunjukkan taringnya sebagai Macan Asia.
Namun, sebelum jadi seperti sekarang, Timnas Indonesia harus berdarah-darah dulu. Jika ditarik ke 10 tahun lalu, Timnas Indonesia bahkan sempat berada di titik nadir.
Menarik memang mengulas perjalanan Timnas Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini. Sebab, kamu dapat melihat bagaimana perjuangan Timnas Indonesia untuk ada di fase membanggakan seperti sekarang.
PSSI Kena Ban FIFA pada 2015, Timnas Indonesia Tak Bisa Main di Level Internasional
Pada 30 Mei 2015, mimpi buruk menimpa sepak bola Tanah Air dengan jatuhnya sanksi FIFA, berupa pembekuan terhadap PSSI.
Sanksi tersebut merupakan buntut dari konflik kala itu antara PSSI dengan pemerintah, yang diwakili Kemenpora. Menpora Imam Nahrawi bahkan membekukan PSSI melalui surat yang dikeluarkan pada 17 April 2015.
Surat Pembekuan PSSI itu dikeluarkan Menpora Imam Nahrawi karena perebutan kekuasan yang terjadi di dalam induk sepak bola Indonesia tersebut.
Namun, aksi Kemenpora itu termasuk dalam kategori intervensi pemerintah dari kacamata FIFA. Otomatis, itu melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang Suspensi, serta 17 tentang Kebebasan Anggota dan Turunannya.
Pembekuan PSSI otomatis membuat Timnas Indonesia, mulai dari senior hingga kelompok umur, tak bisa ikut serta dalam agenda FIFA.
Untungnya, FIFA masih mengizinkan Timnas Indonesia U-23 untuk berlaga di SEA Games 2015 yang berlangsung di Singapura.
Sanksi FIFA Dicabut Setahun Kemudian
Pada 13 Mei 2016, FIFA pun mencabut sanksi untuk Timnas Indonesia. Pencabutan sanksi tersebut dilakukan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam Kongres Tahunan FIFA di Meksiko.
Nah, sejak saat itu, Timnas Indonesia pun mampu kembali berlaga di level internasional. Akan tetapi, tantangan-tantangan berat menanti Timnas Indonesia.
Jatuh-Bangun Timnas Indonesia Selepas Ban FIFA Dicabut
Timnas Indonesia pun memulai asa untuk meraih kesuksesan bersama Alfred Riedl. Sebelumnya, Riedl pernah menukangi Timnas Indonesia pada 2010-2011 dan 2013-2015.
Pada kesempatan ketiga ini, Riedl dihadapkan pada dilema karena hanya boleh memanggil tiga pemain maksimal dari satu klub.
Timnas Indonesia racikan Riedl disangka tak akan mampu berbicara banyak, seperti waktu gugur di fase grup Piala AFF 2014.
Namun, Timnas Indonesia mampu membalikkan semua keraguan itu dengan menembus partai puncak. Sayangnya, Timnas Indonesia kalah dari Thailand sehingga harus puas jadi runner up lagi.
Pencapaian ini sama seperti era pertama Timnas Indonesia bersama Riedl saat menjadi runner up Piala AFF 2010.
Lalu, tongkat kepelatihan Timnas Indonesia pun beralih ke Luis Milla (2017-2018), Bima Sakti Tukiman (2018), dan Simon McMenemy (2018-2019).
Di tangah ketiga pelatih itu, Timnas Indonesia belum mampu mengukir prestasi berarti. Akan tetapi, publik mengingat bagaimana permainan Timnas Indonesia tampak menjanjikan kala ditangani Luis Milla.
Sayangnya, juru taktik asal Spanyol itu tak mampu membawa Timnas Indonesia mengukir prestasi. Luis Milla gagal membawa Timnas Indonesia U-23 gagal juara SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia lolos ke semifinal Asian Games 2018.
Baca Juga: Dibantai 0-6 oleh Jepang, Semangat Suporter Timnas Indonesia Dipuji Netizen Negeri Sakura
Kehadiran Shin Tae-yong Bawa Angin Segar
Setelah Simon McMenemy, PSSI menunjuk Shin Tae-yong (STY) sebagai juru taktik Timnas Indonesia pada akhir 2019. Bersama pelatih asal Korea Selatan (Korsel) itu, Timnas Indonesia mulai menunjukkan taringnya lagi.
Dibantu dengan para pemain keturunan yang mulai membela Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meramu strategi terbaik untuk Skuad Garuda.
Racikan Shin Tae-yong membuahkan permainan yang cukup disukai oleh suporter Timnas Indonesia. Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong identik dengan formasi 3-4-3, yang fleksibel saat menyerang dan bertahan.
Meski belum mampu mendatangkan trofi ke Tanah Air, Timnas Indonesia era Shin Tae-yong mampu memenangkan hati rakyat. Berikut prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia:
- Runner Up Piala AFF 2020;
- Perungu SEA Games 2021;
- Runner Up Piala AFF U-23 2023;
- Lolos Piala Asia U-20 2023;
- Lolos Piala Asia 2023;
- 16 Besar Piala Asia 2023;
- Lolos Piala Asia U-23 2024;
- Peringkat keempat Piala Asia U-23 2024;
- Lolos Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia;
- Lolos Piala Asia 2027;
- Mengerek peringkat Timnas Indonesia dari peringkat 173 ke 129 di daftar ranking FIFA.
Sayangnya, PSSI memutuskan untuk tidak meneruskan kerja sama dengan Shin Tae-yong pada 6 Januari 2025 di tengah perjuangan di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Berjuang Lolos ke Piala Dunia 2026 dengan Patrick Kluivert
PSSI pun menunjuk legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, sebagai penerus Shin Tae-yong pada 8 Januari 2025.
Bersama Patrick Kluivert, Timnas Indonesia telah bermain empat kali dengan rekor dua kali menang dan sisanya kalah.
Timnas Indonesia menang atas Bahrain (1-0) dan China (1-0). Pada dua pertandingan lainnya, Timnas Indonesia takluk dari Australia (1-5) dan Jepang (0-6).
Meski begitu, Timnas Indonesia mampu lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pasalnya, Timnas Indonesia finis keempat pada klasemen akhir Grup C dengan koleksi 12 poin.
Skuad Garuda tertinggal satu poin dari Arab Saudi yang finis ketiga. Lalu, dua posisi terbawah diisi oleh China (posisi kelima, sembilan poin) dan Bahrain (posisi keenam, enam poin).
Sementara itu, Jepang (juara Grup C, 23 poin) dan Australia (posisi kedua, 19 poin) lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Perlu diketahui, tim-tim yang finis di peringkat ketiga dan keempat dari Grup A, B, dan C, lolos ke Putaran Keempat.
Baca Juga: Meski Kalah 0-6, Suporter Timnas Indonesia di Jepang Bikin Bangga: Tetap Semangat dan Tertib!
Lantas, Bagaimana format Putaran Keempat? Formatnya cukup sederhana, enam tim yang lolos akan diundi untuk dibagi ke dalam dua grup pada 17 Juli 2025, di Osaka, Jepang.
Setiap grup akan berisikan tiga tim yang akan saling bertemu satu sama lain. Juara dari setiap grup akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Lalu, runner up setiap grup akan melanjutkan perjuangannya ke Putaran Kelima. Di Putaran Kelima, kedua tim akan adu kuat dalam format kandang-tandang, demi tiket berlaga di Playoff Antarkonfederasi Piala Dunia 2026.
Perjalanan panjang menanti Timnas Indonesia di masa depan. Target terdekat adalah lolos ke Piala Dunia 2026.
Ketum PSSI, Erick Thohir, pun telah menegaskan, bahwa Timnas Indonesia akan dipersiapkan supaya meraih hasil terbaik pada Putaran Keempat.
Baca Juga: 7 Fakta Timnas Indonesia Kalah Telak 0-6 dari Jepang: Kecewa, tapi Tetap Lolos ke Putaran Keempat!
"Kita persiapkan tim agar bisa lebih baik untuk Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026," kata Erick dalam unggahan akun Instagram miliknya, dikutip Kamis (12/6/2025).
"Terima kasih seluruh suporter yang sudah datang dan mendukung Timnas Indonesia di Osaka, Jepang maupun di tanah air," pungkasnya.
Apakah Timnas Indonesia mampu lolos ke Piala Dunia 2026? Ingat, dalam sepak bola, semua bisa terjadi.
Bukan tidak mungkin, kita akan melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat (AS).
Jadi, terbanglah lebih tinggi, Skuad Garuda!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Transfermarkt, Instagram, Antara, Amatan