INDOZONE.ID - Dua negara tetangga yang secara geografis terpisah oleh Laut Tasman, Australia dan Selandia Baru, kembali mencetak sejarah di panggung sepak bola dunia.
Untuk kedua kalinya sepanjang sejarah, kedua negara ini berhasil lolos secara bersamaan ke ajang Piala Dunia.
Momen bersejarah ini pertama kali terjadi pada edisi 2010, dan kini akan terulang kembali pada edisi 2026. Sebuah pencapaian yang patut dirayakan, mengingat perbedaan konfederasi yang menaungi keduanya.
Meskipun secara kultural memiliki banyak kemiripan, Selandia Baru merupakan koloni terpisah dari Australia.
Baca Juga: Pelatih Timnas Malaysia: Kemenangan 4-0 Melawan Vietnam Bukan Alasan untuk Berpuas Diri
Perpecahan politik ini pada akhirnya menciptakan Laut Tasman sebagai batas alamiah antara kedua negara. Dalam dunia sepak bola, perbedaan ini juga tercermin dalam afiliasi konfederasi mereka.
Australia adalah anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah sebelumnya menjadi bagian dari Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) hingga tahun 2006.
Keputusan ini diambil untuk mencari persaingan yang lebih ketat dan meningkatkan peluang lolos ke Piala Dunia.
Sementara itu, Selandia Baru tetap menjadi kekuatan utama di OFC, yang seringkali hanya mendapatkan jatah play-off antar-konfederasi untuk bisa mencapai Piala Dunia.
Baca Juga: Tuchel Akui Bellingham Pemain yang Hebat, Tapi Emosinya Kadang Menjengkelkan
Sekadar informasi, berbeda dari edisi sebelumnya, jatah OFC di Piala Dunia kini tak lagi harus lewat play-off antar-konfederasi. Per 2026 ini OFC telah mendapat jatah 1 slot langsung ke fase grup dan 1 jatah ke play-off antar-konfederasi.
Selandia Baru jadi yang pertama lolos langsung ke fase grup, sementara Kaledonia Baru (runner-up di kualifikasi) harus berjuang keras di play-off agar bisa tampil di gelaran akbar empat tahunan tersebut.
Dilansir dari Perspective Football Podcast, Selandia Baru mencatatkan penampilan yang impresif dengan meraih tiga hasil imbang di fase grup.
Tergabung di grup F bersama juara bertahan Italia, tim kuat Slovakia, dan Paraguay, The All Whites (julukan Selandia Baru) menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Baca Juga: Sporting Lisbon Tak Mau Lepas Viktor Gyokeres di Bawah Harga 70 Juta Euro
Mereka berhasil menahan imbang Italia dengan skor 1-1, sebuah hasil yang mengejutkan banyak pihak. Selain itu, mereka juga bermain imbang 1-1 melawan Slovakia dan 0-0 melawan Paraguay.
Meskipun tidak ada kemenangan yang diraih, tiga poin dari tiga hasil imbang adalah pencapaian yang luar biasa bagi tim yang tidak diunggulkan, dan mereka pulang dengan kepala tegak.
Sayangnya, hasil ini tidak cukup untuk membawa mereka melaju ke babak gugur.
Sementara itu, Australia yang tergabung di grup D bersama raksasa Jerman, Ghana, dan Serbia, mengumpulkan empat poin.
Mereka mengawali turnamen dengan kekalahan telak 0-4 dari Jerman, sebuah hasil yang sempat membuat banyak penggemar khawatir.
Baca Juga: Liverpool Incar Bradley Barcola dari PSG Usai Dapatkan Florian Wirtz dengan Pecahkan Rekor Transfer
Namun, The Socceroos, julukan Australia, menunjukkan karakter dan semangat juang yang luar biasa di pertandingan selanjutnya.
Mereka berhasil menahan imbang Ghana 1-1, meskipun harus bermain dengan 10 pemain.
Di pertandingan terakhir, Australia meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Serbia. Hasil satu kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan ini mengantarkan mereka pada total empat poin.
Sayangnya, seperti Selandia Baru, perolehan poin tersebut tidak cukup untuk membawa mereka lolos dari fase grup, kalah selisih gol dari Ghana.
Kini, dengan lolosnya kembali Australia dan Selandia Baru ke Piala Dunia 2026, ekspektasi tentu saja lebih tinggi. Pengalaman dari Piala Dunia 2010 akan menjadi pelajaran berharga bagi kedua tim.
Baca Juga: Vietnam Akui Sulit Ikuti Program Naturalisasi Pemain Seperti Indonesia dan Malaysia
Australia, dengan statusnya di AFC, terus menghadapi persaingan ketat dari tim-tim Asia lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Namun, pengalaman berkompetisi di kualifikasi AFC yang sulit telah membuat mereka semakin tangguh.
Selandia Baru, sebagai raja di OFC, yang dimana untuk pertama kalinya lolos langsung ke fase grup kini tak bisa dianggap remeh. Keberhasilan mereka dalam beberapa edisi terakhir menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk bersaing di level tertinggi.
Piala Dunia 2026 akan menjadi panggung di mana kedua negara ini dapat menunjukkan perkembangan sepak bola mereka.
Dengan pemain-pemain yang semakin berpengalaman dan liga domestik yang terus berkembang, ada harapan besar bahwa Australia dan Selandia Baru tidak hanya akan menjadi peserta, tetapi juga mampu memberikan kejutan dan melaju lebih jauh dari fase grup.
Kehadiran Australia dan Selandia Baru secara bersamaan di Piala Dunia bukan hanya tentang sepak bola. Ini adalah simbol persahabatan, persaingan sehat, dan keberhasilan dua negara yang terpisah oleh lautan untuk kembali bersatu di panggung global.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram.com/@perspectivefootball.id