Pembalap wanita asal Jerman, Sophia Floersch baru saja menolak tawaran berharga untuk bergabung dengan tim raksasa Formula 1 (F1), Ferrari.
Ketertarikan Ferrari untuk merekrutnya sebagai pembalap penguji ditanggapi negatif oleh Sophia Floersch yang saat ini berkiprah di Formula 3 (F3).
Lewat akun Twitter-nya, Sophia memberikan sindiran terhadap niat Ferrari yang menurutnya sangat bertentangan dengan semangat olahraga saat ini yang mendukung kesetaraan gender.
"Apakah kita (wanita) hanya membawa barang ke pasar dalam perlombaan, tidak ada yang akan berubah," sindir Sophia.
Akibat sindirannya ini, bos Ferrari, Mattia Binotto sepertinya bakal berpikir ulang untuk merekrut Sophia ke dalam tim Ferrari.
Siapa Sophia Floersch yang berani-beraninya menolak kesempatan berharga bergabung bersama tim besar Ferrari? berikut faktanya:
1. Kenal Balap Sejak Usia 5 Tahun
Sophia Floersch lahir pada 1 Desember 2000. Sejak usia lima tahun, ia mulai berkenalan dengan dunia balap lewat gokart.
Bahkan di usia lima tahun ia sudah mulai menjajal berbagai kompetisi gokart di seluruh Eropa sekaligus menjadikannya pembalap wanita termuda yang berpartisipasi di turnamen gokart Eropa.
2. Berkiprah di Balap Mobil
Sukses di turnamen gokart, Sophia menjajal peruntungan di dunia balap mobil dengan membela tim HHC Motorsport di kejuaraan junior Ginetta saat ia masih berusia 14 tahun.
Performa apik di musim sebagai rookie, Sophia langsung direkrut tim Motopark untuk berkompetisi dia ajang ADAC Formula 4.
Tahun berikutnya ia kemudian pindah ke tim BWT Mucke Motorsport. Setelah sukses meraih dua podium, ia pun akhirnya naik kelas ke Formula 3 dengan tim Van Amersfoort Racing.
3. Kecelakaan Makau
Sophia Floersch pernah mengalami kecelakaan hebat ketika sedang membalap di Formula 3 Makau pada 2018.
Kecelakaan parah itu terjadi saat mobil yang dikemudikannya bersenggolan dengan pembalap lain.
Insiden itu mengakibatkan Sophia mengalami cedera patah tulang belakang, beruntung setelah 17 jam operasi, Sophia tidak mengalami kelumpuhan pasca insiden hebat tersebut.
4. Idolakan Michele Mouton
Salah satu pembalap yang menjadi idolanya adalah pereli wanita asal Prancis Michele Mouton.
Prestasi yang ditorehkan Mouton di ajang kejuaraan reli dunia (WRC) menjadi dasar jika pembalap wanita juga mampu meraih prestasi yang sama seperti pembalap pria.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: