Terkait biaya yang dikeluarkan dalam sekali balapan Formula E, Co-founder Formula E, Alberto Longo mengatakan kalau biayanya sebesar 25 juta dolar AS atau setara Rp357 Miliar.
Namun, biaya tersebut masih di luar biaya investasi infrastruktur seperti jalanan hingga dinding pelindung jalur track balapan.
"Jadi untuk satu kali balapan biayanya sekitar 25 juta dolar dan ini tidak termasuk investasi seperti jalanan, materi untuk jalur dan juga track-nya,” ujarnya, Rabu (24/11).
Alberto sendiri tak menjabarkan berapa total biaya yang dikeluarkan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dalam menggelar perhelatan tersebut. Namun yang pasti, Jakarta tak membayar lebih dari kota-kota lainnya di dunia.
“Fee-nya tidak bisa dibuka karena rahasia. Tapi Jakarta tidak membayar lebih dari yang dibayarkan kota lain,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo memberikan bocoran terkait lokasi alternatif untuk ajang Formula E yang akan diberikan ke Presiden Jokowi.
“PIK, Sudirman, JIS, Ji-Expo, Ancol, ini yang akan kami suggest ke Presiden untuk memilih,” katanya.
Lebih lanjut, pihak Formula E Operations akan melakukan uji kelayakan pada 5 jalur yang menjadi alternatif.
Bambang juga mengatakan, pihaknya telah berpesan kepada Co-founder Formula E untuk tak menggunakan Monas dan Gelora Bung Karno untuk lokasi balapan.
"Saya sudah pesan pada Alberto, sirkuit atau lintasan formula E tidak boleh pada dua tempat. Saya larang yang pertama adalah monas, yang kedua adalah GBK, yang lain terserah,” pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: