Kamis, 19 MEI 2022 • 22:01 WIB

Buntut Kegagalan Indonesia di Thomas Cup 2022, Marcus/Kevin akan Dipisahkan?

Author

Psangan ganda putra bulu tangki Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. (Dok. PBSI)

Buntut kegagalan Timnas Indonesia di Piala Thomas 2022, saat dibungkam 0-3 dari India di babak final, akan terjadi perombakan, termasuk di sektor ganda putra. Pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo kemungkinan akan dipisah dan dipasangkan dengan pemain muda.

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi melihat permainan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya di partai kedua final Piala Thomas 2022 sudah maksimal. Sayangnya Ahsan justru berlaku eror di penghujung gim kedua sehingga memaksa dimainkan gim ketiga.

Selain faktor rezeki, usia pemain juga mempengaruhi kinerja pemainnya di lapangan. Oleh karenanya, pada perhelatan Piala Thomas 2024, ia merancang agar susunan ganda putra diubah dengan kekuatan utamanya diisi pasangan muda mencapai sekitar 60-70 persen.

Secara eksplisit, pelatih berjuluk Naga Api itu menyebutkan pasangan seperti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin akan didapuk menjadi tumpuan utama.

Mereka nantinya akan didampingi pasangan senior, bisa Minions (Kevin/Marcus) atau Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Sementara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tak lagi dilibatkan.

Faktor usia tak bisa dielakan, kata Herry. Bahkan Hendra dan Ahsan pun sudah mengumumkan lewat akun Instagramnya bahwa Piala Thomas 2022 menjadi ajang terakhir yang mereka ikuti.

"Sampai dua tahun nanti mereka sudah matang dan tidak lagi cari-cari pengalaman. Kalau mau cari pengalaman, ya tahun ini dan tahun depan," Herry menyebutkan mengutip Antara, Kamis (19/5/2022).

Faktor Usia

Usia dan pengalaman menjadi aspek yang sangat diperhatikan oleh Herry. Ia juga menyinggung soal absennya Hendra Setiawan hingga tidak diturunkannya Bagas untuk mendampingi Kevin Sanjaya seperti di babak penyisihan.

Baca juga: Cerita Penyintas Kanker Serviks, Alami Keputihan dan Pendarahan Hebat Sebelum Masa Haid

Untuk Hendra, lagi-lagi faktor usia menjadi pertimbangan Hendra tetap tinggal di bangku cadangan. Meski sudah battle proven dan sarat pengalaman, namun tenaganya sulit diandalkan untuk menghadapi lawan yang sedang dalam puncak performa.

Herry sudah mencoba memasangkan Hendra dan Kevin, tapi harus diakui bahwa performanya sudah sedikit melambat. Untuk bermain di turnamen tim, Herry membutuhkan pemain punya tenaga dan kecepatan tinggi. Selain itu, Kevin dan Hendra sama-sama tipe pemain depan sehingga sulit untuk mengombinasikan gaya main keduanya.

Sementara Bagas, yang baru menikmati gelar All England 2022 bersama Fikri, belum cukup matang untuk bermain dengan Kevin. Ia melihat, pasangan Kevin/Bagas saat meladeni Thailand di penyisihan belum menyatu dengan sempurna.

Dari kacamata pelatih, Bagas masih kerap panik dan butuh waktu agar bisa klop dengan pasangan baru di ajang papan atas. Meski secara teknik tak bisa dipandang sebelah mata, namun memasangkan Bagas dengan Kevin di babak final dirasa bukan keputusan terbaik.

"Pertandingan sangat ketat, mereka masih muda, masih baru. Ciri-ciri pemain muda itu prestasi dan kualitasnya masih turun-naik, belum bisa konsisten. Tapi ekspektasi BL-BL (pecinta badminton) sangat berlebihan, kalau sudah juara pasti dianggap hebat sekali dan tidak boleh kalah," tegasnya.

Ahsan di satu sisi dianggap lebih cocok dipasangkan dengan Kevin. Pertama, Ahsan merupakan pemain belakang sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih peran di lapangan. Kedua, pebulu tangkis kelahiran Palembang ini juga sudah kenyang asam garam sehingga lebih matang daripada Bagas.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: