Senin, 04 DESEMBER 2023 • 18:19 WIB

Yuk Cobain 4 Olahraga Low-Impact yang Mudah Dilakukan dan Minim Resiko Cedera

Author

Ilustrasi orang yang sedang pemanasan sebelum olahraga.

INDOZONE.ID - Pernah mendengar istilah “low-impact exercise”? Ya, low-impact exercise atau olahraga low-impact adalah olahraga yang memberikan beban rendah pada sendi, sehingga risiko cedera lebih kecil.

Olahraga low-impact ini cocok bagi Anda yang ingin membentuk badan dan meningkatkan kesehatan tanpa memberikan banyak tekanan pada otot, tendon, dan persendian. Biasanya, jenis olahraga ini diminati orang yang sedang mengalami cedera tulang, ibu hamil, maupun orang dengan berat badan berlebih.

Perlu diingat, meskipun bertajuk “low-impact” bukan berarti jenis olahraga ini memberikan dampak yang rendah atau tidak signifikan bagi tubuh. Bukan berarti juga intensitasnya rendah dan hanya membakar sedikit lemak.

Baca Juga: Dilanda Cedera, Miguel Oliveira Absen hingga Februari 2024

Dilansir dari Verywell Health, olahraga yang dapat dikategorikan sebagai “low-impact” bila gerakan terjadi tanpa menghentakkan tulang dan melompat, sehingga akan berdampak sangat rendah atau bahkan tidak sama sekali bagi persendian.

Adapun manfaat yang kita dapatkan di antaranya adalah peningkatan detak jantung serta memberikan latihan untuk otot dan persendian dengan lembut, sehingga meningkatkan mobilitas dan kekuatan.

Nah, di bawah ini adalah beberapa contoh olahraga low-impact yang dapat dicoba.

1. Jalan Kaki

Ilustrasi olahraga jalan kaki,

Jalan kaki tampaknya telah menjadi olahraga idaman bagi sebagian orang. Pada saat kita berjalan, setidaknya salah satu kaki tetap berpijak pada tanah, sehingga menyelamatkan sendi dari risiko cedera.

Meski terlihat sederhana, jalan kaki mampu meningkatkan daya tahan, kapasitas aerobik, dan membakar kalori. Sembario berjalan, kita juga dapat menikmati suasana sekitar atau mengobrol dengan teman. Sehatnya dapat, santainya pun juga dapat.

2. Bersepeda

Ilustrasi bersepeda.

Saat sedang mengendarai sepeda, pinggul kita tetap bersentuhan dengan (kursi sepeda) dan kaki tetap pada pedal, gerakan ini dapat menghilangkan benturan, sehingga risiko cedera sangat minim.

Baca Juga: Absen di MotoGP India karena Cedera, Alex Marquez Berharap Bisa Balapan di Mandalika

Selain berisiko rendah, bersepeda mampu meningkatkan daya tahan ekstremitas bawah. Melatih paha depan, paha belakang, dan betis, latihan ini dapat meningkatkan kekuatan pada kelompok otot tersebut.

Beragam jenis bersepeda dapat menjadi pilihan, contohnya saja seperti bersepeda di jalan raya ataupun menggunakan sepeda stasioner di gym.

3. Berenang

Ilustrasi olahraga berenang.

Berenang menjadi salah satu jenis olahraga yang dianggap sebagai olahraga tanpa dampak atau sangat minim risiko. Hal ini dikarenakan tubuh kita tidak berbenturan dengan material keras saat berenang.

Tak hanya sekadar mudah dan menyegarkan, berenang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan kardiorespirasi atau kekuatan jantung dan paru-paru.

4. Yoga

Ilustrasi olahraga yoga.

Selain meningkatkan fleksibilitas tubuh, yoga mampu meningkatkan keseimbangan dan kekuatan tubuh. Saat keseimbangan dan kekuatan tubuh dilatih, detak jantung pun juga sedikit meningkat dan memberikan manfaat kardiovaskular.

Supaya minim risiko, pastikan untuk memulai yoga dengan instruktur profesional. Instruktur akan membantu kita melakukan pose dengan benar, sehingga dapat menghindari risiko cedera. Nah, bila sudah profesional, Anda dapat mulai melakukan yoga secara mandiri.

Nah, demikianlah empat olahraga low-impact yang dapat dicoba.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Verywell Health