Empat Kali Beruntun Raih Medali, Eko Yuli Irawan Gagal Pertahankan Tradisi di Olimpiade Paris 2024
INDOZONE.ID - Perjuangan Eko Yuli Irawan, lifter andalan Indonesia, harus berakhir tanpa medali di Olimpiade Paris 2024. Eko Yuli yang sebelumnya selalu berhasil membawa pulang medali dari empat Olimpiade terakhir, kali ini gagal melanjutkan tradisi tersebut.
Pertandingan Final Angkat Besi Kelas 61kg
Pada pertandingan final cabang angkat besi kelas 61kg di South Paris Arena 6, Rabu malam WIB, Eko Yuli hanya mampu mencatatkan angkatan snatch terbaiknya seberat 135kg.
Sayangnya, di nomor clean and jerk, Eko Yuli gagal menyelesaikan tiga percobaan angkatan dengan sempurna.
Riwayat Medali di Olimpiade
Di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, Eko Yuli meraih medali perunggu. Kemudian di Olimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2020, ia berhasil membawa pulang medali perak.
Baca Juga: Tradisi Raih Medali Kandas, Lifter Eko Yuli Gagal Cetak Sejarah di Olimpiade Paris 2024
Namun, di Paris 2024, Eko Yuli tidak berhasil mempertahankan prestasi tersebut.
Perjuangan di Snatch dan Clean and Jerk
Pada percobaan pertama snatch dengan beban 135kg, Eko Yuli gagal. Ia kemudian berhasil pada percobaan kedua dengan berat yang sama.
Pada percobaan ketiga, Eko Yuli mencoba mengangkat 139kg, namun angkatan tersebut dinyatakan tidak sah.
Dalam nomor snatch, Eko Yuli hanya kalah dari Li Fabin, lifter China yang mencatatkan angkatan terbaik 143kg dan memecahkan rekor Olimpiade, setelah mengangkat 137kg dan 140kg pada dua percobaan sebelumnya.
Pada nomor clean and jerk, Eko Yuli gagal mengangkat beban 162kg pada tiga percobaannya.Pada percobaan kedua, ia mengalami cedera pinggang setelah gagal mengangkat beban.
Baca Juga: Tim Panjat Tebing Putri Gagal Sumbang Medali untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Cedera ini sangat mempengaruhi performanya pada percobaan ketiga, di mana ia kembali gagal mengangkat 165kg.
Peluang Indonesia di Cabang Angkat Besi
Meski gagal meraih medali, Indonesia masih memiliki peluang di cabang angkat besi. Rizki Juniansyah akan bertanding di kelas 71kg pada Kamis, 8 Agustus, sementara lifter putri Nurul Akmal akan beraksi di kelas 81kg pada Minggu, 11 Agustus.
Kegagalan Eko Yuli di Paris 2024 menandai akhir dari tradisi medali yang telah ia raih dalam empat Olimpiade berturut-turut.
Meskipun demikian, Eko Yuli tetap menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda Indonesia dengan dedikasi dan perjuangannya yang tak kenal lelah.
Dengan semangatnya, Indonesia masih berharap untuk terus meraih prestasi di ajang Olimpiade Paris 2024.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Olympics