Minggu, 11 AGUSTUS 2024 • 06:45 WIB

Imane Khelif Persembahkan Emas untuk Aljazair, Meski Diterpa Kontroversi Gender

Author

Imane Khelif, petinju asal Aljazair, mencetak sejarah baru di Olimpiade Paris 2024 dengan meraih medali emas.

INDOZONE.ID - Imane Khelif, petinju asal Aljazair, mencetak sejarah baru di Olimpiade Paris 2024 dengan meraih medali emas. Di balik prestasinya ini, Khelif harus menghadapi tekanan besar dan kontroversi terkait identitas gendernya.

Meskipun diterpa berbagai kritik dan sorotan tajam, ia tetap menunjukkan ketangguhannya di atas ring dan membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya untuk mengharumkan nama Aljazair.

Dalam final kelas welter wanita, Khelif mengalahkan Yang Liu dari China dengan skor 5:0, mengakhiri rangkaian pertandingan terbaik dalam karir tinjunya.

Baca Juga: Cuma Level ASEAN, Vietnam Cetak Rekor Buruk dengan 2 Kali Beruntun Pulang Tanpa Medali di Olimpiade

Setiap kali Khelif melayangkan pukulan, penonton di Roland Garros bersorak, mengibarkan bendera Aljazair, dan meneriakkan namanya.

Usai kemenangan mutlak tersebut, Khelif merayakannya dengan penuh semangat bersama tim pelatihnya, bahkan salah satu pelatihnya mengangkatnya di atas bahu sambil mengibarkan bendera Aljazair yang diambil dari penonton.

Menghadapi Kontroversi Masalah Gender

Imane Khelif, seorang petinju Aljazair, tengah menjadi pusat perhatian akibat kontroversi gender yang melibatkan dirinya.

Meskipun meraih prestasi luar biasa, perjalanan Khelif di Olimpiade tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai kritik dari tokoh-tokoh dunia dan selebritas yang mempertanyakan kelayakannya atau bahkan menyebarkan informasi yang salah bahwa dirinya adalah seorang pria.

Kritik ini muncul setelah Asosiasi Tinju Internasional (IBA), mendiskualifikasi Khelif dan Li Yu-ting dari Taiwan dari kejuaraan dunia tahun lalu karena dianggap tidak lulus tes kelayakan untuk berkompetisi di kategori wanita. Namun, pejabat IBA tidak pernah memberikan penjelasan rinci mengenai hal tersebut.

Menanggapi hal ini, Khelif dengan tegas menyatakan “Saya sepenuhnya memenuhi syarat untuk berkompetisi di ajang ini. Saya adalah wanita, sejak lahir hingga sekarang, dan saya layak berada di sini.”

Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga membela Khelif dengan melarang IBA berpartisipasi dalam Olimpiade secara permanen, serta menyatakan bahwa tes kelayakan yang dilakukan IBA cacat dan tidak dapat diterima.

Baca Juga: Medali Perunggu Miliknya Luntur, Skater Asal Amerikat Serikat ini Kritik Olimpiade Paris 2024

Kemenangan Bersejarah untuk Aljazair

Imane Khelif, seorang petinju Aljazair, tengah menjadi pusat perhatian akibat kontroversi gender yang melibatkan dirinya.

Kemenangan Khelif di Olimpiade Paris menjadi sejarah baru bagi Aljazair, khususnya di bidang tinju wanita. Khelif menjadi petinju wanita pertama dari Aljazair yang meraih emas Olimpiade dan secara keseluruhan ini adalah medali emas ketujuh bagi Aljazair di ajang Olimpiade.

Di tanah airnya, Khelif dipandang sebagai pahlawan nasional. Di kota asalnya, Tiaret, masyarakat setempat bahkan melukis mural wajahnya di gimnasium tempat ia dulu belajar tinju.

Sorotan dunia terhadap dirinya dianggap sebagai kritik terhadap Aljazair, namun Khelif mampu membalikkan semua itu menjadi motivasi untuk meraih kemenangan.

Pesan Kemenangan Khelif: Martabat dan Kehormatan

Petinju Imane Khelif yang memenangkan medali emas di Oimpiade Paris 2024. (REUTERS/Peter Cziborra)

Setelah meraih medali emas, Khelif menyampaikan pesan penting kepada dunia bahwa martabat dan kehormatannya adalah segalanya.

“Melalui medali emas ini, saya ingin menyampaikan bahwa martabat dan kehormatan saya adalah segalanya,” ujarnya.

Khelif juga berharap bahwa di masa depan, para atlet tidak lagi harus menghadapi serangan dan kritik yang tidak adil terkait identitas mereka.

Di tengah segala tekanan dan kontroversi, Khelif tetap teguh dan berhasil membuktikan bahwa dirinya adalah seorang juara sejati.

Prestasinya ini akan selalu dikenang sebagai momen bersejarah bagi Aljazair dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: AP News