Profil Saptoyogo Purnomo: Sempat Kena Bully karena Cerebral Palsy, Kini Jadi Meraih Medali Perak di Paralimpiade Paris 2024
INDOZONE.ID - Saptoyogo Purnomo berhasil meraih medali pertama untuk Indonesia di cabang Para Atletik nomor Lari 100 meter klasifikasi T37 dengan meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024
Saptoyogo Purnomo mencatatkan waktu 11,26 detik yang sekaligus memecahkan rekor terbaiknya dan rekor asia pada nomor 100 meter klasifikasi T37.
Hasil ini sekaligus melampaui target yang diberikan oleh Komite Nasional Paralimpiade yaitu kembali meraih medali perunggu seperti di Paralimpiade 2020 di Tokyo.
Menderita Cerebral Palsy Sejak Usia 3 Bulan
Saptoyogo Purnomo sejak usia 3 bulan telah divonis oleh dokter mengalami Cerebral Palsy. Cerebral Palsy atau lumpuh otak sendiri merupakan gangguan yang dialami pleh anak-anak yang menyebabkan gangguan motorik.
Adapun gejala yang dialami pada orang yang mengalami Cerebral Palsy yaitu gerak refleks yang berlebihan, postur tubuh yang tidak normal, tidak mampu berjalan dengan baik, mata juling, dan lain-lain. Akibat Cerebral Palsy, Saptoyogo Purnomo kakinya timpang di sebelah kanan saat berjalan
Sapto yang merupakan atlet yang berasal dari Desa Ciberung, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas kelahiran 17 september 1998 ini tidak patah arang meski menjadi penyandang disabilitas dan sering mengalami bully.
“Di SMP saya ramai di bully. Ada yang bilang saya tidak normal sebelah dan lain-lain,” ujar Sapto.
“Ya awalnya saya minder sama teman-teman karena penyandang disabilitas, tetapi setelah jadi atlet minder saya jadi hilang karena bisa mengharumkan nama bangsa dengan prestasi.” tegas Sapto.
Baca Juga: Opening Ceremony Paralimpiade Paris 2024 Berlangsung Dengan Meriah, Begini Komentar Atlet Indonesia
Berbagai Medali yang Diraih oleh Saptyogo Purnomo Sepanjang Karir
Saptoyogo Purnomo dikenal memiliki berbagai prestasi dan selama menjadi atlet Para Atletik Klasifikasi T37 di nomor lari jarak pendek.
Klasifikasi T37 merupakan klasifikasi atlet yang mengalami keterbatasan gerak untuk penderita Cerebral Palsy, pernah mengalami stroke dan cedera otak traumatis.
Saptoyogo Purnomo tercatat pertama kali mendapatkan medali emas pada Perpanas 2016. Setelah itu di Asian Paragames 2018 yang dilaksanakan di Indonesia, Sapto mendapatkan dua medali emas di nomor 100 meter dan 200 meter, serta medali perunggu di nomor 400 meter klasifikasi T37
Pada tahun 2019 di kejuaraan dunia di Dubai, Sapto pertama kali bermain melawan atlet Para Atletik klasifikasi T37 dari seluruh dunia. Sapto berhasil meraih medali perunggu untuk nomor 100 meter.
Saptoyogo Purnomo di tahun 2021 berhasil mewujudkan mimpinya bermain di Paralimpiade untuk pertama kalinya di Tokyo. Pada kesempatan pertamanya, Sapto langsung menyumbangkan medali perunggu dengan catatan waktu 11,31 detik.
Selanjutnya di Asian Para Games 2022, Saptoyogo Purnomo mencatatkan prestasi terbaik sepanjang karirnya karena berhasil meraih 3 medali emas dan 1 medali perak.
Sapto mendapatkan medali emas di lari 100 meter dengan catatan waktu 11,35 detik, lari 200 meter dengan catatan waktu 23,34 detik, dan lari 400 meter dengan catatan waktu 54,80 detik.
Sementara medali perak didapatkan di nomor lari estafet 4x100 meter dengan catatan waktu 47,23 detik
Di Kejuaraan Dunia Paris 2023, Saptoyogo Purnomo berhasil meraih 1 medali perak di lari 100 meter dengan catatan waktu 11,27 detik.
Sementara di Kejuaraan Dunia Kobe 2024, Saptoyogo Purnomo berhasll meraih tiga medali perunggu di nomor 100 meter, 200 meter, dan juga lari estafet 4x100 meter. Hasil kejuaraan dunia ini sekaligus mengantarkan Sapto tiket menuju Paralimpiade Paris 2024.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Paralympics.org