INDOZONE.ID - Lewis Hamilton telah menyatakan bahwa istilah terkenalnya, yaitu “Hammer Time”, yang diucapkan oleh insinyur balapnya, tidak akan berlanjut ke Ferrari, tim barunya mulai musim balap nanti.
Hamilton mengungkapkan keinginannya agar frasa tersebut hanya diucapkan oleh Bono, yang telah menjadi partner setianya selama mereka bersama di Mercedes.
Awal Munculnya Istilah “Hammer Time”
Istilah “Hammer Time” dalam dunia Formula 1 merupakan perintah yang diberikan oleh insinyur balap Mercedes, Peter ‘Bono’ Bonnington, kepada Lewis Hamilton.
Frasa itu merupakan perintah untuk meningkatkan kecepatan semaksimal mungkin selama balapan, sebuah kode yang berawal pada tahun 2013 atas permintaannya sendiri.
Asal mula istilah ini muncul ketika Bono awalnya memberikan instruksi seperti “now it’s time to push” kepada Hamilton.
Namun, Hamilton merasa bahwa instruksi tersebut terlalu panjang dan kurang jelas. Sebagai jalan keluarnya, Hamilton mengusulkan penggunaan istilah “Hammer Time” sebagai tanda untuk meningkatkan performa mobilnya.
Baca Juga: Sebelum Tinggalkan Mercedes, Lewis Hamilton Beri Wejangan Spesial pada Kimi Antonelli
Frasa “Hammer Time” diambil dari lagu “U Can’t Touch This” oleh MC Hammer, yang memiliki lirik terkenal “Stop, Hammer Time!”
Selain itu, pemilihan kata “Hammer” juga merujuk pada tiga huruf pertama dari nama belakang Hamilton, yaitu “HAM” yang merupakan kode resmi FIA (Federasi Automobil Internasional) untuknya.
Sejak saat itu, “Hammer Time” menjadi istilah ikonik dalam komunikasi radio antara Hamilton dan timnya, menandakan saat-saat penting ketika Hamilton perlu menampilkan performa terbaiknya di lintasan.
Penggunaan istilah ini mencerminkan keterikatan dan pemahaman yang sangat mendalam antara Hamilton dan Bonnington, yang telah memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan mereka di Formula 1.
Konsistensi 11 Tahun “Hammer Time”
Di arena balapan Formula 1, komunikasi yang cepat dan jelas sangatlah penting.
Hamilton percaya bahwa “Hammer Time” adalah cara singkat namun efektif untuk menarik perhatian penuh pada performa di lintasan, menggantikan instruksi panjang yang kurang spesifik.
“Hammer Time” bukan hanya sekadar instruksi teknis, tetapi juga melambangkan semangat kompetitif Hamilton.
Ungkapan ini menggambarkan saat-saat penting ketika Hamilton perlu menunjukkan performa terbaiknya, yang kerap menjadi penentu dalam memperoleh kemenangan atau posisi strategis dalam balapan.
Istilah ini telah menjadi bagian dari tradisi Mercedes dan perjalanan luar biasa Hamilton.
Konsistensi dalam menggunakan istilah ini tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga memperkuat citra Hamilton sebagai pembalap yang fokus dan kompetitif.
Berakhirnya “Hammer Time”
Grand Prix Abu Dhabi di tahun 2024 adalah seri terakhir Lewis Hamilton berada di tim Mercedes dan akan segera membuka lembaran barunya di Ferrari pada tahun 2025 nantinya.
Ferrari adalah salah satu tim paling legendaris di Formula 1, dengan sejarah panjang dan budaya yang sangat kuat. Tim Ferrari juga memiliki gaya komunikasi dan pendekatan mereka sendiri.
Hamilton mengungkapkan bahwa mendengar Bono menyebut “Hammer Time” untuk yang terakhir kalinya di Abu Dhabi, adalah pengalaman yang sangat emosional, serta mengakhiri kerjasama panjang mereka di Mercedes.
Dengan demikian, sepertinya masa “Hammer Time” telah selesai seiring dengan pindahnya Hamilton ke Ferrari dan menutup babak penting dalam kariernya bersama Mercedes.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Racefans.net, Planetf1