Jumat, 17 JANUARI 2025 • 15:57 WIB

Lebih dari 100 Atlet Kembalikan Medali Olimpiade Paris 2024: Apa Penyebabnya?

Author

Ilustrasi medali Olimpiade Paris 2024. (aol.com)

INDOZONE.ID - Ada Lebih dari 100 atlet memutuskan untuk mengembalikan medali yang diperoleh saat Olimpiade Paris 2024 setelah muncul tanda-tanda kerusakan pada medali tersebut.

Seorang atlet yang pertama kali mengeluhkan kualitas medali dalah atlet skateboard Tim USA, Nyjah Huston. Ia mengatakan medali perunggunya tampak seperti "habis pergi berperang." Medali yang diperolehnya tampak mengelupas seperti berkarat.

Huston mengatakan bahwa saat masih baru, medalinya tampak hebat, namun setelah menyentuh kulit dan sedikit berkeringat dan dipakai teman-temannya selama akhir pekan, ternyata kualitasnya tidak sebaik yang dibayangkan. Dirinya mengungkapkan hal tersebut sambil membagikan foto medali yang terkelupas.

Selain Huston, Yasmin Harper, penyelam dari Inggris juga menyatakan kekecewaannya terhadap medali perunggunya yang menunjukkan adanya perkaratan. Dia berpendapat bahwa hal itu mungkin disebabkan karena air atau apa pun yang masuk ke dalam logam, namun ia merasa tidak yakin akan hal itu.

Baca Juga: An Se-young: Dari Korban Perundungan Hingga Juara Olimpiade Paris 2024

Ilustrasi medali Olimpiade Paris 2024. (aol.com)

Demikian pula, perenang Tim Prancis Clément Secchi dan Yohann Ndoye Brouard, yang memenangkan perunggu dalam estafet medley 4×100 meter, mempublikasikan foto medali mereka yang rusak.

Secchi menggambarkan medali miliknya seperti memiliki "kulit buaya" akibat retakan yang terlihat pada pernisnya. Sementara itu, Ndoye Brouard menyertakan emoji menangis dan mengatakan bahwa medalinya terlihat seperti dimenangkan pada tahun 1924.

Pesohor senam Brasil Rebeca Andrade, yang terkenal dengan salah satu foto ikonik Olimpiade setelah memenangkan emas di final lantai, mengakui bahwa ia menghindari mengenakan medalinya karena takut tergores.

Menurut laporan yang diterbitkan pada Senin (13 Januari) oleh surat kabar Prancis La Lettre, lebih dari seratus atlet yang kecewa telah mengembalikan medali mereka karena ketidakpuasan terhadap kualitasnya dalam waktu hanya empat bulan.

Baca Juga: Atlet Penembak Olimpiade Viral asal Korsel, Kim Ye Ji Dikabarkan akan Debut Sebagai Aktris

Hingga saat ini, lebih dari 100 atlet telah mengembalikan medali Olimpiade dan Paralimpiade mereka sejak Olimpiade Paris.

Pada hari terakhir Olimpiade, pemain bulu tangkis Denmark Viktor Axelsen membandingkan dua medali emas yang dimenangkannya di Olimpiade Tokyo 2021 dan Olimpiade Paris 2024, yang memunculkan komentar bahwa medali terbaru terlihat lebih murahan.

Medali Paris 2024 dirancang oleh perusahaan perhiasan mewah Chaumet. Setiap medali mencakup potongan besi yang diambil dari Menara Eiffel selama berbagai perbaikan yang dilakukan sejak menara itu selesai dibangun pada 1889.

Menurut BBC, medali emas Olimpiade harus terbuat dari setidaknya 92,5% perak dan harus mengandung minimal enam gram emas sebagai lapisan. Medali perak terbuat dari perak murni, sedangkan medali perunggu terdiri dari sekitar 95% tembaga dan 5% seng.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan bahwa semua medali yang rusak akan diganti dalam beberapa minggu mendatang.

Ilustrasi medali Olimpiade Paris 2024. (aol.com)

Pada Selasa (14 Januari), IOC mengatakan kepada Bored Panda "Panitia Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 bekerja sama dengan Monnaie de Paris, lembaga yang bertugas memproduksi dan mengontrol kualitas medali, untuk menilai masalah pada medali dan memahami penyebab kerusakan."

"Medali yang rusak akan diganti secara sistematis oleh Monnaie de Paris dan diukir secara identik seperti aslinya. Proses untuk menyediakan penggantian akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan dalam proses yang dikelola oleh Paris 2024 dan Monnaie de Paris, bersama dengan Komite Olimpiade Nasional para atlet terkait. Paris 2024 telah menghubungi Komite Olimpiade Nasional yang terkait."

Menurut juru bicara IOC, Monnaie de Paris menganggap masalah medali yang rusak sangat serius sejak adanya permintaan pertukaran pertama pada Agustus, dengan mengerahkan tim internalnya. Mereka juga menambahkan bahwa lembaga yang menangani produksi medali telah memodifikasi pernis dan mengoptimalkan proses produksinya untuk membuatnya lebih tahan terhadap penggunaan tertentu oleh para atlet.

Baca Juga: Klasemen Medali PON 2024 Senin Sore, Jakarta Perkasa di Puncak

Lembaga publik yang memproduksi medali untuk Olimpiade tahun lalu, Monnaie de Paris, dilaporkan memberhentikan tiga direktur produksi dan kualitasnya di tengah skandal ini. Namun, lembaga tersebut membantah tuduhan ini melalui email kepada Bored Panda.

Menurut laporan surat kabar Prancis, kualitas pernis yang rendah pada medali disebabkan oleh larangan terhadap komponen beracun pada pernis sebelumnya, yaitu kromium trioksida, yang harus diganti dalam waktu singkat.

Sebelum insiden ini, Monnaie de Paris dilaporkan juga mengalami masalah dengan pernis yang cacat saat raksasa teknologi Huawei memesan medali penghargaan untuk karyawannya.

Pada Oktober 2023, perusahaan China itu mengembalikan lebih dari 12.000 medali yang rusak setelah mengetahui adanya retakan akibat pernis baru yang kemudian digunakan untuk melapisi medali Olimpiade.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: AOL.com