INDOZONE.ID - Red Bull Racing menunjuk Liam Lawson sebagai tandem Max Verstappen untuk musim 2025.
Keputusan ini menjadi momen besar bagi pembalap asal Selandia Baru itu, setelah sebelumnya memperkuat VCARB.
Namun, meski dikenal agresif di lintasan, peran Lawson kali ini tak akan mudah.
Ia bukan hanya dituntut untuk menang, tetapi juga harus membantu Verstappen dalam perburuan gelar juara dunia.
Baca Juga: Netflix Umumkan Tanggal Rilis Drive to Survive Season 7, Siap Ungkap Drama F1 2024
Peran Pembalap Nomor Dua?
Pengamat F1, Connor McDonagh, menilai Lawson tak punya pilihan selain menjadi pembalap nomor dua di Red Bull.
"Dia tak akan bisa mendekati Max Verstappen dengan kecepatan aslinya," ujar McDonagh dikutip dari Crash.net,Selsa (11/2/2025).
Namun, bukan berarti Lawson tak punya nilai lebih.
McDonagh menyebut gaya balapnya yang agresif bisa menguntungkan Verstappen, terutama dalam menghadapi rival di lintasan.
"Kemampuan bertarung Lawson di lintasan dapat menguntungkan Verstappen," tambahnya.
Baca Juga: Avan Seputra dan Peran Barunya di Satria Muda: Waktunya Bangkit!
Jika berada di posisi yang tepat, Lawson bisa menjadi perisai bagi Verstappen, terutama dalam duel ketat dengan pesaing utama Red Bull.
Harus Sadar Posisi
Senada dengan McDonagh, pengamat F1 Lewis Larkam menekankan bahwa Lawson harus memahami perannya dalam tim.
"Hal terbaik yang dapat dilakukannya adalah menghadapi hal ini tanpa berharap dapat mengalahkan Verstappen," ujar Larkam.
Ia menambahkan tugas utama Larkam sudah jelas, yakni mengumpulkan poin sebanyak mungkin, demi membantu Red Bull mengamankan gelar juara konstruktor.
Antara Ambisi dan Realita
Sebagai pembalap muda, tentu Lawson tak ingin sekadar jadi pelengkap di Red Bull. Ia pasti ingin membuktikan kemampuannya dan meraih hasil terbaik.
Namun, ia juga harus realistis. Saat ini, Verstappen adalah andalan utama tim.
Lawson harus pintar menyeimbangkan ambisi pribadinya dengan kepentingan tim.
Jika mampu tampil konsisten dan bekerja sama dengan baik, peluang untuk berkembang di masa depan tetap terbuka lebar.
Belajar dari Verstappen bisa menjadi langkah awal bagi Lawson untuk membangun karier yang lebih besar di F1.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Crash.net