INDOZONE.ID - Kepindahan Lewis Hamilton dari Mercedes ke Ferrari, telah menjadi salah satu topik hangat di dunia Formula 1.
Namun Anthony Davidson, mantan pembalap F1 sekaligus pakar Sky Sports, mengingatkan kemungkinan Hamilton menghadapi kesulitan yang sama seperti Daniel Ricciardo, saat beradaptasi dengan McLaren.
Meskipun Hamilton adalah seorang pembalap Formula 1 terhebat sepanjang masa, tantangan baru di Ferrari bisa jadi ujian tersendiri bagi sang juara dunia tujuh kali itu.
Daniel Ricciardo yang dikenal memiliki bakat balap yang luar biasa, mengalami masa sulit selama dua musim bersama McLaren.
Baca Juga: Demi Perkuat Chemistry, Charles Leclerc Temani Lewis Hamilton Uji Coba Simulator Perdana di Ferrari
Meskipun pembalap berjuluk "The Honey Badger" itu pernah meraih kemenangan fenomenal di GP Italia musim 2021 lalu, secara keseluruhan performa yang ia tunjukkan benar-benar di luar ekspektasi McLaren.
Ia kalah telak dengan rekan setimnya kala itu, Lando Norris, hingga akhirnya dipecat dari McLaren meskipun masih punya kontrak semusim lagi.
Hal ini menunjukkan berpindah dari satu tim ke tim satunya tidak menjamin kesuksesan, bahkan bagi pembalap berpengalaman sekelas Ricciardo.
Melansir dari RacingNews356, Davidson menyoroti bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi Hamilton adalah penyesuaian terhadap kontrol mobil Ferrari, termasuk pedal dan roda kemudi.
Ia juga menegaskan bahwa banyak pembalap Ferrari sebelumnya, seperti Kimi Raikkonen, juga mengalami kesulitan saat pindah ke tim kuda jingkrak.
Perbedaan karakteristik mobil akan berdampak serius bagi pembalap dalam mengemudikan mobil dan menunjukkan performa terbaiknya.
Tak hanya itu, Davidson juga menekankan bahwa meskipun seorang pembalap bekerja keras dengan teknisi untuk memperbaiki masalah, mobil tetap saja tidak seperti yang diinginkan pembalap.
Baca Juga: Tradisi Ikonik Berakhir, Hamilton Tak Bawa ‘Hammer Time’ ke Ferrari
Hal ini menjadi resiko yang harus dihadapi Hamilton saat ia berusaha menemukan ritme dan kecepatannya di Ferrari.
Meskipun begitu, Davidson tetap berharap Hamilton akan beruntung dan menemukan "racikan" yang pas dalam mobil yang akan ia kemudikan di musim 2025 nanti.
Ia juga berharap Hamilton akan nyaman bersama Ferrari seperti saat membela Mercedes, sehingga ia segera melaju cepat dan bersaing di lintasan.
Dengan semua mata tertuju pada Hamilton dan Ferrari, dunia Formula 1 akan menyaksikan apakah sang juara dunia tujuh kali itu dapat mengatasi tantangan ini dan melanjutkan kesuksesannya.
Pertanyaannya adalah, apakah Hamilton akan menjadi pembalap yang dapat cepat beradaptasi, atau malah akan menghadapi kesulitan seperti Daniel Ricciardo di musim-musim sebelumnya?
Hanya waktu yang dapat menjawab itu semua.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: RacingNews365