Liverpool memorial tragedi Hillsborough (liverpoolfc)
INDOZONE.ID - Tragedi Hillsborough menjadi momen kelam dalam sejarah klub Inggris, Liverpool. Siapa sangka, semifinal Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest di Stadion Hillsborough, 15 April 1989, berbuah petaka.
Pertandingan itu digelar di tempat netral demi meminimalkan hooliganisme. Bahkan, kedua kubu suporter masuk dari arah berbeda.
Meski begitu, dengan segala tindakan pencegahan, musibah tetap menimpa suporter Liverpool. Sebanyak 97 orang meninggal dunia karena kejadian tersebut.
Baca Juga: Foto Jurgen Klopp Ledek Asisten Newcastle Ternyata Editan: Prank!
Suporter Liverpool, yang mendapatkan tiket di tribun berdiri, masuk ke Stadion Hillsborough melalui Leppings Lane. Akan tetapi, ketika kerumunan makin padat, petaka pun mulai menghantui.
Kepala Polisi Yorkshire Inspektur David Duckenfield memutuskan membuka gerbang keluar stadion dibuka, di pintu putar Leppings Lane. Tujuannya adalah mengurai kerumunan, tetapi keputusan itu ternyata berbuah tragedi.
Sebanyak 97 orang meninggal dunia karena tragedi tersebut. Perlu diketahui, salah satu korban meninggal pada 1993 saat alat bantu hidupnya dicabut.
Baca Juga: Legenda MU Aja Takut Darwin Nunez, Liverpool Boleh Jemawa!
Sementara itu, seorang lainnya meninggal karena kerusakan otak pada 2021. Sekadar informasi, lebih dari 760 orang terluka karena tragedi tersebut.
Tragedi Hillsborough memorial (Wikipedia)
Suporter Liverpool awalnya disalahkan atas tragedi ini. Duckenfield mengklaim, gerbang tersebut dipaksa dibuka oleh para penggemar. Klaim itu ditegaskan kembali dalam konferensi pers.
Bahkan, media Inggris, The Sun, pun merilis berita yang memberatkan suporter Liverpool. The Sun mengklaim, suporter Liverpool "mengencingi petugas polisi" dan "mengambil kantong orang mati".
Baca Juga: Liverpool Comeback Dramatis, Klopp Ledek Balik Asisten Pelatih Newcastle!
Laporan sementara pada 1989 menyalahkan pejabat hukum karena gagal menutup gerbang utama setelah sisi 3 dan 4 penuh. Setahun berselang, pemeriksaan menyatakan, bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengajukan tuntutan pidana.
Pada 1991, laporan koroner menyebutkan, semua korban tidak bisa diselamatkan saat ambulans pertama datang. Itu menghalangi penyelidikan terhadap upaya penyelamatan. Bahkan, kematian para korban pun disebut tidak disengaja.
Tragedi Hillsborough (liverpoolfc)
Desakan mengalir supaya penyelidikan terhadap tragedi Hillsborough dibuka lagi. Alhasil, pada 2009, panel independen dibentuk guna meninjau tragedi tersebut.
Baca Juga: Darwin Nunez Mulai Gacor dengan Liverpool, Layak Starter Gak Nih?
Selang tiga tahun, diketahui polisi telah melakukan upaya menutup-nutupi, menyalahkan penggemar, dan memalsukan laporan demi menyembunyikan kesalahan mereka sendiri.
Panel independen itu bahkan tidak menemukan bukti adanya alkohol—atau perilaku nakal— dalam insiden tersebut. Panel independen tersebut pun yakin, sebanyak 41 kematian bisa dicegah dengan upaya penyelamatan lebih baik. Klaim kematian dalam tragedi Hillsborough tidak disengaja, dibatalkan pada Desember 2012.
Penyelidikan pun dilanjutkan pada 2014. Setahun berselang, Duckenfield mengakui dirinya berbohong perihal suporter memaksa membuka gerbang. Selain itu, dia juga mengakui gagal menutup terowongan utama yang membuat semuanya memburuk pada 15 April 1989.
Baca Juga: Darwin Nunez Jadi Pahlawan Liverpool, Klopp: Dia Masih Gak Happy
Selang satu tahun, juri menyatakan, bahwa para korban tragedi Hillsborough “dibunuh secara tidak sah”. Pada 2017, enam orang dituntut karena tragedi tersebut, termasuk Duckenfield.
Duckenfield dituntut atas 95 dakwaan pembunuhan. Duckenfield dua kali disidang pada 2019, tetapi juri menyatakannya tidak bersalah.
Lalu, siapa yang dinyatakan bersalah? Pada 2019, petugas keamanan stadion, Graham Mackrell, dinyatakan bersalah sehingga didenda karena gagal menyediakan pintu keluar yang memadai.
Baca Juga: Al Ittihad Tawari Mohamed Salah Gaji Rp1,2 Triliun, Liverpool Langsung Bereaksi
Hingga kini, Liverpool tidak pernah melupakan 97 orang yang meninggal dalam tragedi nahas tersebut. Bahkan, 97 pun selalu melekat di jersey Liverpool sebagai pengingat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Britannica, Mirror