Pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
INDOZONE.ID - Kasus doping terhadap pemain sepak bola kembali mencuat usai Paul Pogba disebut-sebut tersangkut dalam lingkaran tersebut. Diketahui pemain asal Juventus ini diberitakan tak lolos tes doping usai pekan pertama Liga Italia 2023-2024, antara Udinese vs Juventus di Dacia Arena, 20 Agustus 2023 silam.
Namun sebelum Pogba yang terseret dalam kasus doping, ada beberapa pemain sepak bola juga tertangkap karena ketahuan memakai doping alias penggunaan zat terlarang. Diketahui penggunaan doping bertujuan untuk meningkatkan performa atlet, namun hal ini dianggap tidak sportif di dalam dunia olahraga.
Lalu siapa sajakah pesepak bola beken yang pernah terseret dalam kasus doping? Berikut namanya.
Baca Juga: Usai Gagal Lolos Tes Doping, Paul Pogba Terancam Sanksi Larangan Bermain Selama 4 Tahun!
1. Jaap Stam
Jaap Stam pernah terseret dalam kasus doping kala berseragam klub Lazio pada tahun 2001 setelah meninggalkan Manchester United. Ia gagal lolos tes doping karena terdapat kandungan nandrolone di dalam urinenya.
Jaap Stam (Instagram/@jaapstam_official)
Nandrolone sendiri memiliki fungsi untuk meningkatkan stamina pemain di atas lapangan. Akibat penggunaan doping ini, Jaap Stam mendapatkan skorsing larangan bertanding selama lima bulan namun direvisi hanya selama satu bulan saja.
2. Edgar Davids
Nama Edgar Davids tentu di mata pecinta sepak bola merupakan salah satu gelandang terbaik. Akan tetapi pemain yang kerap menggunakan kacamata saat bertanding ini pernah terseret kasus doping juga di tahun 2001 ketika berseragam Juventus.
Edgar Davids. (instagram/edgardavidsofficial)
Ia didakwa menggunakan nandrolone dan diskorsing selama 16 bulan. Lalu Edgar Davids mengajukan banding, sehingga mendapatkan pengurangan hukuman hanya menjadi empat bulan saja. Akibat kasus ini Edgar David pun tidak bisa bermain di Piala Dunia 2002.
3. Pep Guardiola
Pep Guardiola juga menjadi salah satu dari beberapa pemain sepak bola yang terseret dalam kasus doping. Pada 2001, dia pergi meninggalkan klub lamanya, Barcelona, untuk memulai petualangan baru di Italia. Pep diboyong Brescia secara gratis setelah kontraknya bersama Barcelona tak diperpanjang.
Akan tetapi, ketika baru sebulan berkarir di Italia, dia diduga menggunakan zat steroid anabolik jenis nandrolone. Akibat dinyatakan positif menggunakan doping, Pep dikenai hukuman tidak diperbolehkan bermain baik di klub maupun tim nasional selama 4 bulan.
Pep Guardiola, pelatih Manchester City. (REUTERS/Craig Brough)
Guardiola membantah memasukkan zat tersebut secara sengaja. Dia mengatakan bahwa zat tersebut bisa saja berasal dari suplemen nutrisi. Namun begitu, hukuman tetaplah hukuman.
Baca Juga: 3 Kondisi Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Piala Asia U-23 2024: Apa Aja Yah?
4. Adrian Mutu
Kehadiran Adrian Mutu di Chelsea pada musim panas 2003 diiringi dengan harapan besar dan digadang-gadang akan menjadi superstar baru di Liga Inggris. Namun, karier Mutu kemudian ternyata banyak mengalami masalah.
Adrian Mutu saat berseragam Inter Milan. (Instagram/adrian10mutu)
Ya, pemain asal Rumania tersebut, diketahui positif menggunakan kokain setelah tes doping yang dilakukan oleh FA. Atas kejadian tersebut, Chelsea langsung memecat Mutu.
Baca Juga: Timnas Jerman Bapuk sejak Gestur Tutup Mulut di Piala Dunia 2022: DFB Pecat Hansi Flick!
5. Diego Maradona
Diego Maradona adalah salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia. Namun begitu, Maradona turut mempunyai sisi gelapnya yakni ketergantungan obat-obatan terlarang.
Pada tahun 1991 ketika ia mendapatkan hukuman 15 bulan setelah gagal tes doping karena di urinnya mengandung kokain. Akibatnya, ia mendapatkan sanksi tampil selama 15 bulan.
Diego Maradona. (REUTERS/Agustin Marcarian)
Kemudian pada 1994, atau saat membela Argentina di Piala Dunia, Maradona ketahuan menggunakan obat-obatan terlarang. Saat Maradona melakukan tes urine, ternyata mengandung efedrin stimulan, sekaligus menghentikan langkahnya untuk melanjutkan kiprah bersama Argentina di Piala Dunia 1994.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Beragam Sumber