INDOZONE.ID - Pemilik baru Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, memberikan reaksi menohok saat ditanya soal masa depan Erik ten Hag.
Diketahui, masa depan Erik ten Hag bersama Manchester United masih diragukan, meskipun sukses membawa klub setan merah menjuarai Piala FA pada Sabtu (25/5/2024) malam.
Sebelumnya, melansir dari The Guardian, Erik ten Hag disebut akan dipecat oleh Sir Jim Ratcliffe apapun hasilnya dalam laga final Piala FA melawan Man City.
Kesuksesan Manchester United yang menjuarai Piala FA tentunya menjadi pelipur lara bagi Bruno Fernandes dan kolega.
Hasil ini juga membawa klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut bermain di Liga Europa musim depan, setelah mereka mengakhiri musim di Liga Inggris di posisi ke-8, yang menjadi posisi terburuk United sejak 1990 silam.
Baca Juga: Maarten Paes Bermain di Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026? Ini Penjelasan PSSI
Hal tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Erik ten Hag tetap dipertahankan sebagai pelatih United. Hanya saja, melihat sikap Sir Jim Ratcliffe usai klubnya menjuarai Piala FA, masa depan eks pelatih Ajax tersebut masih diragukan.
Dalam tayangan video yang viral di media sosial, taipan asal Inggris tersebut terlihat langsung ditanyai soal masa depan Ten Hag usai laga final Piala FA.
Karena sedikit lengah, Ratcliffe pun kembali mentap tajam para reporter sebelum akhirnya diantar pergi oleh aparat keamanan.
Tanda-tanda lainnya yang membuat Ten Hag khawatir adalah saat bos INEOS tersebut tidak menyebut nama pelatih asal Belanda tersebut saat memberikan selamat atas kemenangan United.
"Sungguh perasaan yang luar biasa bisa memenangkan Piala FA," kata Sir Jim Ratcliffe sebagaimana yang dikutip dari Metro UK pada Minggu (26/5/2024).
"Namun mereka bermain dengan komitmen dan keterampilan total serta mengalahkan salah satu tim hebat dalam sepak bola. Kami semua sangat bangga dengan para pemain dan staf," ujar pengusaha berusia 72 tahun tersebut menambahkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian, Metro UK