Bahkan, pemain pengganti seperti Marselino Ferdinan dan Malik Risaldi yang masuk di babak kedua juga belum mampu menunjukkan performa yang optimal.
“Kreativitas di lini depan masih sangat kurang, hampir tidak ada,” ungkap Patar Tambunan, yang pernah membawa Indonesia meraih medali emas sepak bola di SEA Games 1987.
Ivar Jenner saat pertandingan melawan China (REUTERS/Florence Flo)
Selain masalah di lini serang, absennya Ivar Jenner akibat akumulasi kartu kuning juga menjadi kerugian besar bagi Timnas Indonesia.
Kehadiran Jenner di lini tengah selama ini sangat penting untuk mengatur permainan dan memberikan keseimbangan antara lini belakang dan depan.
“Kehilangan Ivar Jenner jelas sebuah pukulan. Apalagi kita akan menghadapi Jepang, tim yang belum pernah kalah dan sangat produktif di depan gawang,” ujar Tambunan.
Malik Risaldi saat pertandingan melawan Bahrain (REUTERS/Hamad I Mohammed)
Meskipun Indonesia saat ini berada di posisi kelima di Grup C, masih ada peluang untuk finis di posisi ketiga atau keempat, yang bisa membuka jalan menuju putaran final Piala Dunia 2026.
Patar Tambunan optimis bahwa Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan, meskipun tipis.
"Peluang masih ada, meski tipis. Kita harus tetap optimis. Saya berharap para pemain bisa bangkit dan memaksimalkan dua laga kandang melawan Jepang dan Arab Saudi,” pungkas Tambunan.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Timnas Indonesia harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki kreativitas di lini serang dan memperkuat pertahanan.
Strategi dan perubahan taktik yang tepat akan menjadi kunci penting untuk menjaga asa lolos ke putaran berikutnya dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube Bicara Bola