Rafael Struick dan Oratmangoen selebrasi saat lawan Bahrain.
INDOZONE.ID - Proses naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan Timnas Indonesia kini menjadi sorotan berbagai media internasional, salah satunya ESPN Asia.
Media tersebut memuji strategi PSSI yang fokus pada pemain keturunan sejak usia muda, menjadikannya salah satu faktor penting dalam peningkatan performa Timnas Indonesia dalam dua tahun terakhir.
Proses naturalisasi pemain keturunan yang diterapkan oleh PSSI terbukti sangat membantu dalam menguatkan tim.
Beberapa pencapaian Timnas Indonesia, seperti berhasil lolos ke babak gugur Piala Asia 2023 dan mencapai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, tidak lepas dari peran pemain hasil naturalisasi.
ESPN Asia menyoroti perbedaan pendekatan yang dilakukan PSSI dibandingkan negara-negara lain dalam mencari pemain keturunan.
Salah satu perbedaannya adalah PSSI memilih untuk menaturalisasi pemain yang berusia muda.
Hal ini dinilai berbeda dengan negara lain, yang cenderung menunggu hingga pemain tersebut lebih matang dan tidak lagi dipanggil oleh negara asal mereka.
Erick Thohir berjabat tangan dengan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Selama proses naturalisasi beberapa tahun terakhir, hampir semua pemain keturunan yang direkrut PSSI berusia di bawah 30 tahun.
Misalnya, dua pemain terbaru yang berhasil dinaturalisasi, yaitu Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, masing-masing baru berusia 20 dan 23 tahun.
Hal ini menegaskan bahwa PSSI ingin memastikan pemain keturunan memiliki komitmen untuk membela Timnas Indonesia sejak usia muda, dengan harapan mereka dapat memberikan kontribusi jangka panjang.
Banyak negara lain yang lebih memilih menunggu hingga pemain yang mereka incar tidak lagi memiliki kesempatan membela tim nasional negara asalnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ESPN Asia