INDOZONE.ID - Dukungan yang luar biasa dari para penggemar Timnas Indonesia sudah dikenal luas. Namun, bagi pemain-pemain keturunan, pengalaman ini terasa sangat baru.
Banyak dari mereka yang belum pernah merasakan antusiasme suporter yang begitu menggebu, terutama dalam pertandingan internasional.
Salah satu yang merasakan hal ini adalah penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen. Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda, Omroep Brabant, ia mengungkapkan pengalamannya.
“Ada lebih dari 70.000 penonton di pertandingan kandang di Jakarta,” ujarnya.
Ragnar Oratmangoen merasa bahwa dukungan suporter Timnas Indonesia benar-benar luar biasa. Mereka tidak henti-hentinya bernyanyi dan berteriak sepanjang pertandingan.
Baca Juga: Salut, Suporter Timnas Indonesia Ciptakan Chant untuk Eliano Reijnders
Salah satu koreografi saat Timnas Indonesia melawan Jepang (TikTok/@Rijjal_a.a)
Lebih jauh lagi, Ragnar menggambarkan betapa besar cinta para suporter kepada Timnas Indonesia, hingga seolah-olah mereka siap berkorban demi negara kesayangan.
"Mereka terus berteriak dan bernyanyi tanpa henti, saya belum pernah merasakan atmosfer seperti ini sebelumnya. Para penggemar seolah siap melakukan segalanya untuk Anda, mereka sangat mencintai sepak bola," tegasnya.
Ragnar juga berbagi tentang sambutan hangat yang ia terima di Indonesia, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
"Di Indonesia, mereka sangat mengagumi Anda. Meskipun saya juga menikmati waktu di Belgia atau Belanda, di mana tidak ada yang mengenali Anda dan Anda bisa menjalani hidup dengan tenang,” jelasnya.
Baca Juga: No Problem! Ragnar Oratmangoen Sambut Baik Persaingan dengan Ole Romeny di Timnas Indonesia
Dukungan luar biasa suporter Timnas Indonesia telah memberikan kesan mendalam bagi Ragnar Oratmangoen.
Energi dan semangat mereka memotivasi Ragnar untuk tampil lebih maksimal di setiap pertandingan.
Kini, ia merasa terinspirasi dan bangga menjadi bagian dari Timnas Indonesia yang begitu dicintai oleh para penggemarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Omroep Brabant