Ruben Amorim saat menjadi pelatih Manchester United (X/@ManUtd)
INDOZONE.ID - Keputusan Ruben Amorim untuk memainkan Christian Eriksen dan Casemiro sebagai duet di lini tengah Manchester United saat melawan Newcastle, mendapat kritik dari berbagai pihak.
Mantan gelandang Chelsea, John Obi Mikel, bahkan menyebut strategi tersebut sebagai "kesalahan fatal yang tak seharusnya terjadi lagi."
Eriksen dan Casemiro yang sudah berusia 32 tahun, terlihat kewalahan menghadapi dominasi lini tengah Newcastle.
Hal ini berujung pada kekalahan keempat beruntun yang diderita Manchester United.
Pada pertandingan yang berlangsung di Old Trafford, Joshua Zirkzee bahkan digantikan oleh Kobbie Mainoo hanya 33 menit setelah pertandingan berjalan.
Namun, gol sundulan dari Alexander Isak dan Joelinton sudah cukup memastikan kemenangan Newcastle dengan skor 2-0.
Baca Juga: Para Pemain Manchester United Tidak Punya Semangat dengan Instruksi Ruben Amorim
Kekalahan ini membuat Manchester United terpuruk di posisi ke-14 klasemen sementara Premier League, dengan lawan berat menghadapi Liverpool pada akhir pekan mendatang.
Catatan buruk ini bahkan menjadi yang terburuk sejak tahun 1930, ketika United terdegradasi ke kasta kedua sepak bola Inggris.
John Obi Mikel tak segan melontarkan kritik pedas terhadap Ruben Amorim. Dalam podcast Obi One, Mikel mengungkapkan bahwa memainkan Eriksen dan Casemiro bersama di lini tengah adalah keputusan yang buruk.
“Anda tidak mungkin melihat Eriksen dan Casemiro bermain bersama di lini tengah lagi untuk Manchester United. Itu tidak akan bekerja,” kata Mikel.
“Siapa yang akan berlari untuk siapa? Sebagai pemain berusia 30-an, Anda membutuhkan pemain muda di samping Anda untuk menutupi kekurangan, karena Anda sudah kehilangan kecepatan,” Tambahnya.
Mikel menambahkan, "Ketika Anda memainkan dua pemain dengan usia yang sama, siapa yang akan membantu siapa? Itu adalah keputusan yang buruk dan kesalahan besar."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Podcast Obi One