Persib Bandung Vs Persija Jakarta
Melihat Andritani yang out of position, David da Sliva memilih untuk mencungkil bola yang pada akhirnya berhasil menjebol gawang Persija.
Skor 2-2 bertahan hingga akhir pertandingan. Persija dan Persib sama sama memainkan pertandingan yang berkelas dengan tensi yang tinggi dan cepat sejak awal.
Tidak ada ruang kedua tim untuk santai sepanjang pertandingan, benar benar menunjukkan esensi sebagai El Clasico Indonesia.
Statistik menunjukkan kalau kedua tim memiliki penguasaan bola yang berimbang, Persija Jakarta dengan 51%, sementara Persib dengan 49%.
Kedua tim mencatatkan jumlah tembakan yang sama dengan 12 kali tembakan dengan tiga diantaranya mengarah ke gawang.
Persija dan Persib juga mencatatkan akurasi umpan yang sama di angka 82%.
Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena mengaku bersyukur meskipun Persija hanya bermain imbang dengan Persib dengan skor 2-2, dan meminta para The Jakmania untuk menerima hasil tersebut.
Baca Juga: Persib Mengecam Kerusuhan usai Laga vs Persija: Dukung Polisi Tindak Tegas Oknum Suporter
"Setelah hasil imbang ini, saya pikir mereka menjaga jarak walaupun kami terus berupaya mengejar mereka dan memberikan kebahagiaan bagi The Jakmania, tetapi hasil akhir harus diterima," ujar Carlos Pena selepas laga.
Sementara pelatih Persib Bandung Bojan Hodak memuji mentalitas pemainnya yang bisa memaksa pertandingan menjadi imbang, setelah sebelumnya tertinggal 2 gol di babak pertama.
"Ini bukan pertama kalinya buat kami. Tim ini menjadi juara tahun lalu, tim ini juga bangkit setelah tertinggal 2-0, artinya kami punya pemain-pemain yang berkarakter," kata Hodak kepada media setelah laga.
Hasil pertandingan ini membuat Persija Jakarta sementara berada berada di peringkat ke-4 dengan torehan 40 poin.
Sementara Persib Bandung semakin kokoh di puncak klasemen Liga 1 dengan mengoleksi 50 poin, unggul 9 poin dari peringkat kedua yang dihuni oleh Persebaya Surabaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan