Tekanan ini, menurutnya, bukan hanya berdampak pada dirinya, tetapi juga keluarga.
"Setiap saya pulang ke rumah, saya lihat istri dan anak-anak saya juga kena dampaknya. Kritik soal taktik, oke. Tapi kalau serangan personal? Itu tak bisa diterima," lanjutnya.
Conceicao juga menepis anggapan bahwa ia bukan pelatih yang pantas menangani Milan.
"Saya sudah 14 tahun melatih dan memenangkan 13 gelar. Ada yang bilang, 'Ah, itu cuma di Portugal, tetapi saya pernah kalahkan Lazio-nya Sarri, Roma nya Di Francesco, bahkan Juventus. Saya tidak butuh pembelaan, saya butuh rasa hormat," imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa Milan harus segera menghilangkan atmosfer negatif jika ingin kembali ke jalur kemenangan.
"Satu-satunya cara untuk mengubah situasi ini adalah menang. Fans tidak akan peduli saya bicara apa, mereka cuma mau melihat tim ini menang. Dan kalau saya bukan solusinya, saya siap pergi."
Dengan situasi yang makin panas, apakah Milan benar-benar akan melepas Conceicao? Atau justru ia bisa membalikkan keadaan sebelum semuanya terlambat?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Football Italia