Bukan Karena Main Tanpa Hati, Ini Alasan Sebenarnya Mees Hilgers Kerap Cedera Saat Perkuat Timnas Indonesia

Mees Hilgers.

INDOZONE.ID - Dr Tirta baru-baru ini ungkap alasan Mees Hilgers kerap alami cedera saat perkuat Timnas Indonesia.

Diketahui, Mees Hilgers sendiri alami cedera pangkal paha saat Timnas Indonesia dikalahkan Australia dengan skor 5-1 di Sydney.

Hal itu membuat pemain FC Twente itu dipastikan absen untuk pertandingan melawan Bahrain malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Bahkan, pemain berusia 23 tahun itu sudah kembali ke Belanda untuk melakukan pemulihan cederanya itu.

Namun, baru-baru ini Dr Tirta ungkap alasan sebenarnya soal Mees Hilgers yang kerap alami cedera saat memperkuat Timnas Indonesia. Menurutnya, hal itu karena Mees Hilgers alami jetlag.

Baca Juga: Pelatih Bahrain Santai Hadapi Isu Ancaman Suporter dan Sebut Masyarakat Indonesia Ramah dan Bersahabat

Dr. Tirta jelaskan penyebab Mees Hilgers sering cedera.

"Kenapa kok Mees Hilgers ini selalu cedera saat perkuat Timnas Indonesia? Jawabannya adalah jet lag," kata Dr Tirta yang dikutip dari kanal YouTube Sport77 pada Selasa (25/3/2025).

Lebih lanjut, Dr Tirta mengungkapkan bahwa Mees Hilgers bukan orang Indonesia asli. Sebab, humiditynya di Indonesia sebesar 80 persen dan berbeda dengan Belanda yang humiditynya kering.

"Mees Hilgers itu bukan orang Indonesia asli yang tinggal di humidity yang 80 persen, humiditnya Indonesia tuh 80 persen ke atas, sementara dia di Belanda sana kering. Otomatis kalo humiditynya 80 persen itu keringatnya cepet keluar. Nah, kalau kita keringatnya berlebihan rentan dehidrasi efek sampingnya rentan kram. Tapi kalo dia dikembalikan ke asalnya balik normal," tuturnya menjelaskan.

Dr Tirta juga menjelaskan alasan PB Maraton Indonesia maratonnya di luar negeri. Hal itu karena suhu di sana lebih dry. Kemudian, ia juga menjelaskan penyebab Mees Hilgers rentan cedera juga karena jet lag.

Baca Juga: Bahrain Percaya Diri Hadapi Timnas Indonesia, Dragan Talajic Tak Mau Komentar Soal Leg Pertama

"Itu alasan PB Maraton rata-rata orang Indonesia, PB Maratonnya di luar negeri. Karena apa? karena disana lebih dry. Jadi orang lebih ngeshift. Kedua jet lag, bro kau kira Belanda-Australia kayak Jakarta-Bandung jauh loh belum lagi transitnya," ujar Dr Tirta.