"Saat ini saya tidak khawatir tentang musim depan, saya hanya khawatir tentang pemulihan, Crystal Palace, Everton, Aston Villa, dan semifinal Piala FA [melawan Nottingham Forest]," tutur legenda Barcrelona medio 1990-2001 itu memaparkan.
"Akan lebih baik jika menang, tetapi Old Trafford adalah Old Trafford dan United adalah tim transisi. Kami ingin membangun serangan dan prose tidak baguss yang baik dan kami bertahan dengan sangat baik. Mereka berbahaya ketika kami kehilangan bola di posisi yang bagus," ujar pelatih berkepala plontos itu melanjutkan.
Dari hasil imbang tersebut, United masih tertahan di posisi ke-13 klasemen sementara Liga Inggris.
Dalam wawancaranya, Ruben Amorim menegaskan untuk menjadikan Manchester United sebagai tim yang kompetitif untuk waktu jangka pendek.
Baca Juga: Jay Idzes Bersinar Lawan Lecce, Media Italia: Saatnya Tantangan Lebih Besar!
"Saya dapat mengatakan bahwa kami ingin menjadi kompetitif dalam waktu yang singkat tetapi untuk benar-benar mendominasi lawan seperti itu akan membutuhkan banyak waktu,” kata Ruben Amorim dalam konferensi persnya seusai pertandingan.
"Kami harus menggunakan senjata yang berbeda. Dengan cara bermain seperti itu [mendominasi bola] City mungkin adalah tim terbaik di dunia. Jika Anda membandingkan pertandingan ini dengan Arsenal, kami memiliki beberapa momen yang kami lakukan lebih baik hari ini berbeda. Kami membaik. Dengan bermain seperti ini mereka bermain untuk waktu yang lama," tutur eks pelatih Sporting CP itu menambahkan.
"Saya sedang terburu-buru, karena kami sangat menderita. Semua orang di sini sangat menderita dengan semua perubahan ini dan kami harus menunjukkan sesuatu tahun depan, jadi segera," kata Amorim menutup wawancara.
Saat peluit akhir dibunyikan, aksi duduk yang diselenggarakan oleh kelompok tahun 1958 untuk memprotes kepemilikan keluarga Glazer dihadiri oleh beberapa ratus penggemar United.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian