INDOZONE.ID - UEFA sedang mempertimbangkan perubahan aturan di Liga Champions musim depan. Pertimbangan itu dipicu situasi yang dianggap merugikan Arsenal di semifinal melawan Paris Saint-Germain (PSG).
Perubahan ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kondisi serupa di masa depan yang telah menguntungkan tim tuan rumah dalam kompetisi paling bergengsi Eropa tersebut.
Pasukan Mikel Arteta menghadapi rintangan yang sulit di Parc des Princes saat mereka berusaha membalikkan ketertinggalan 0-1 dari leg I.
Harapan Arsenal langsung pudar hanya dalam waktu tiga menit setelah Ousmane Dembele membobol gawang Arsenal yang menjadi satu-satunya gol pada malam itu.
Kemenangan 2-1 di leg II membawa PSG melaju ke final Liga Champions. Sebenarnya PSG hanya membutuhkan hasil imbang di kandang mereka untuk memastikan tempat di Allianz Arena dan bertemu Inter Milan.
Meskipun PSG menang secara agregat, kemenangan ini tidak lepas dari penampilan luar biasa kiper Gianluigi Donnarumma yang membuat beberapa penyelamatan penting untuk menjaga keunggulan timnya.
Mikel Arteta saat pertandingan PSG vs Arsenal (REUTERS PIC)
Kendati PSG layak menang, Arsenal dapat dikatakan kurang beruntung. Selain harus berhadapan dengan lawan yang tangguh, Arsenal juga harus memainkan leg II di kandang lawan.
Atmosfer di Parc des Princes sangat intens, dengan dukungan fanatik suporter tuan rumah yang semakin memperumit upaya Arsenal untuk membalikkan keadaan.
Baca Juga: Hempaskan Arsenal di Semifinal, PSG Siap Dapat Trofi Liga Champions Pertama?
Arsenal sendiri tampil sangat baik di fase grup, unggul enam poin dan dua belas poin dari pesaing mereka.
Bahkan, Arsenal berhasil mengalahkan PSG 2-0 di kandang pada pertemuan sebelumnya. Akan tetapi, dengan sistem undian UEFA, mereka harus menjalani leg II di kandang lawan yang membuat jalan mereka ke final semakin sulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The I Paper