Baca Juga: Khvicha Kvaratskhelia Pengin Cabut dari Napoli demi Gabung dengan PSG
Pasieczny pertama kali mengamati permainan Kvaratskhelia di sebuah turnamen kualifikasi di Polandia bersama tim muda Georgia.
Meskipun fokus utama Pasieczny adalah mengamati tim lain, perhatiannya justru tertuju pada dua pemain muda Georgia, yakni Khvicha Kvaratskhelia dan Zuriko Davitashvili.
Diskusi panjang pun terjadi antara para pencari bakat mengenai siapa pemain yang memiliki prospek lebih cerah di masa depan.
Khvicha Kvaratskhelia saat bermain di PSG (Instagram/@kvara7)
Pasieczny kemudian mengikuti perkembangan Kvaratskhelia dan Davitashvili di Liga Rusia. Ia bahkan datang langsung ke stadion di Kazan untuk menyaksikan pertandingan Rubin Kazan melawan Dynamo Moscow.
Dalam pertandingan tersebut, Kvaratskhelia yang turun sebagai pemain pengganti, tampil kurang meyakinkan. Dua usaha dribelnya gagal total dan mendapat respons negatif dari para suporter.
Baca Juga: Georgia Lolos ke Euro 2024, Masyarakat Tbilisi Nantikan 'Sihir' Khvicha Kvaratskhelia di Piala Eropa
Menurut pengamatan Pasieczny, Kvaratskhelia terlihat kehilangan kepercayaan diri, gerakannya kaku, kontrol bolanya buruk, dan tampak bingung saat memegang bola.
Situasi ini membuat Pasieczny memperhatikan kondisi mental sang pemain di pertandingan tersebut.
Ia menganggap bahwa jika Kvaratskhelia sudah terpengaruh tekanan dari penonton di Kazan, maka akan menjadi pertanyaan apakah ia mampu bermain di klub besar seperti Arsenal.
Jika tidak bisa mengatasi tekanan sejak muda, maka perkembangan kariernya bisa terhambat.
Aksi Khvicha Kvaratskhelia saat PSG melawan Arsenal di semifinal Liga Champions (Instagram/@kvara7)
Ketika ditanya apakah itu membuat Arsenal ragu terhadap bakat yang dimiliki Kvaratskhelia, Pasieczny menjawab:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Metro UK