“PSM Makassar menyayangkan sanksi Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar. Atas sanksi ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir bersama-sama Yuran menghadapi situasi ini,” ujar Media Officer PSM Makassar.
Setelah sanksi untuk Yuran Fernandes keluar, berbagai reaksi keras datang dari berbagai pihak yang menganggap PSSI anti kritik.
Erick Thohir bahkan dikecam karena dianggap anti kririk dan baper karena meminta komdis PSSI untuk memberikan sanksi tegas terhadap Yuran Fernandes.
Berbeda terbalik dengan sikapnya terhadap pejabat klub di Semen Padang sekaligus Anggota DPR Andre Rosiade yang juga melakukan kritik yang sama terhadap sepakbola Indonesia.
Kasus Yuran Fernandes bisa dibilang adalah preseden baru di sepakbola Indonesia dan bahkan di dunia. Karena baru pertama kalinya ada pemain sepakbola profesional dihukum hanya karena mengunggah story Instagram yang berisi kritik terhadap sepakbola Indonesia.
Yuran yang masih punya kontrak satu tahun lagi bersama PSM Makassar kemungkinan akan cabut jika bandingnya tidak diterima oleh komdis PSSI.
Karena selain dilarang bertanding, Yuran juga dilarang latihan dan bahkan menonton rekan setimnya langsung di stadion.
Yuran Fernandes jika terus dibiarkan kena sanksi tanpa solusi maka mengadu ke FIFA, FIFPRO, atau di federasi negaranya kemungkinan bisa dilakukan. Ia juga bisa tampil di berbagai media internasional dan memviralkan kejadian tersebut.
PSSI jangan sampai salah langkah dalam kasus ini dan sikapilah kritik pemain asing dengan kepala dingin, toh ini demi kebaikan sepakbola kita juga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan