Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ANTARA//Roy Rosa Bachtiar)
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membuka rahasia kemenangan sang junior, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang sukses mengalahkan mereka lewat laga rubber games babak pertama Indonesia Masters 2021, Selasa (16/11/2021).
Dalam pertandingan selama 61 menit di lapangan 1 Bali International Convention Center, Bagas/Fikri bersaing ketat dengan unggulan keempat Fajar/Rian.
Menurut Fajar, kunci kemenangan juniornya itu berkat tingginya intensitas latihan mereka melawan ganda putra senior di Pelatnas PBSI selama masa pandemi.
"Yang junior kan selama pandemi tidak ada kejuaraan, jadinya sering 'sparing' dengan senior. Ternyata itu jadi pengalaman berharga buat mereka untuk meningkatkan kualitas permainan," kata Fajar dikutip dari Antara, Rabu (17/11/2021).
Sementara itu, Rian melihat kekalahannya di laga itu juga karena dipengaruhi oleh faktor teknis permainan mereka yang kurang apik.
Baca Juga: Indonesia Masters 2021: Kalah, Fajar/Rian Akui Kehebatan Bagas/Fikri
"Kami kurang sabar dan banyak melakukan kesalahan sendiri, mereka juga makin bagus mainnya," kata Rian.
Kemudian, saat ditanya apakah kekalahan mereka terpengaruh oleh tur Eropa yang panjang dan melelahkan, Rian berpendapat hal itu tidak menjadi kendala karena sebelum ke Bali sudah menjalani pemulihan.
"Sebenarnya kalau faktor kelelahan dari Eropa tidak bisa jadi alasan, karena sudah ada waktu pemulihan dan latihan satu minggu. Itu waktu yang cukup, mungkin hari ini karena banyak kesalahan," tuturnya.
Sebelumnya, kemenangan atas Fajar/Rian menjadi torehan penting bagi pasangan peringkat 31 ini karena sukses mengalahkan 2 rekan sepelatnas yang menduduki posisi 5 besar dunia.
Pada turnamen Denmark Open bulan Oktober, Bagas/Fikri mengalahkan ganda putra peringkat 1 dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di babak 16 besar.
Terlepas dari itu, Fajar juga menambahkan bahwa dia melihat ada perkembangan serius dari Bagas/Fikri, sehingga secara teknik kemampuan mereka bisa diadu dengan ganda putra senior.
"Ini hasil dari perjuangan mereka yang luar biasa, bisa bersaing di kejuaraan besar. Mereka juga sudah mulai main di level 500 ke atas," imbuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: