Bayern Munchen hancurkan Auckland 10-0 di Piala Dunia Antar Klub. (Reuters/Katie Stratman)
INDOZONE.ID - Bayern Munchen mencetak sejarah di Piala Dunia Antarklub 2025 dengan kemenangan spektakuler 10-0 atas tim asal Selandia Baru, Auckland City.
Pertandingan berlangsung di TQL Stadium, Cincinnati, Amerika Serikat, pada laga pembuka Grup C Senin (16/06/2025).
Tim raksasa Jerman tampil dominan sejak menit awal, menguasai 71% penguasaan bola dan mencatatkan 31 tembakan, dengan 17 di antaranya tepat sasaran. Sebaliknya, Auckland hanya mampu mencatat satu tembakan ke gawang sepanjang 90 menit.
Baca juga: Liverpool Diam-Diam Tikung Manchester City dan Bayern Munchen Untuk Dapatkan Florian Wirtz!
Gol-gol Bayern dicetak oleh Jamal Musiala (3 gol) 67’, 73’ (P), 84, Kingsley Coman (2) 6’, 21’, Michael Olise (2) 20’, 45+3’, Thomas Müller (2) 45’, 89’, dan Sacha Boey 18’.
Meskipun pertandingan sudah berat sebelah di babak pertama dengan skor 6-0, Bayern tetap menggila di paruh kedua. Hasilnya 10 gol tanpa balas.
Salah satu sorotan utama dalam pertandingan ini adalah penampilan luar biasa Jamal Musiala. Meski baru masuk di menit ke-60 menggantikan kapten timnas Inggris Harry Kane, Musiala langsung mencetak hattrick dalam waktu kurang dari 30 menit. Ketiga gol Musiala dicetak pada menit 67’, 73’ (P), dan 84’.
Skor 10-0 ini menjadi salah satu kemenangan terbesar dalam sejarah Piala Dunia Antarklub. Skor ini sekali lagi menambah rentetan panjang skor dua digit yang pernah dilakoni oleh Tim Raksasa Jerman itu.
Skor dua digit bayer lainnya adalah 11-0 vs SV Viktoria Aschaffenburg, 11-1 vs Borussia Dortmund 1971, 16:1 vs DJK Waldberg 1997, 12-0 vs Bremer SV 2021. Sementara kekalahan terbesar Bayern Munchen hanya 9:2 terjadi pada 1952 melawan Stuttgarter Kickers.
Perbedaan antara kedua tim tidak hanya terlihat di lapangan, tetapi juga dari sisi keuangan. Auckland City melaporkan pendapatan tahunan sebesar sekitar £488.000, sementara Bayern mencatatkan pendapatan sekitar £810 juta.
Tidak hanya dari segi pendapatan, perbandingan gaji pemain juga jauh berbeda. Pemain Auckland dibatasi dengan gaji maksimal sekitar Rp1,5 juta per minggu, sedangkan Harry Kane dibayar sekitar £400.000 (lebih dari Rp 8 miliar) per minggu. Artinya, butuh lebih dari 100 tahun bagi pemain Auckland untuk menyamai gaji mingguan Kane.
Valuasi skuad Bayern menurut Transfermarkt mencapai 903,5 juta euro (sekitar Rp 15,7 triliun), sementara Auckland hanya bernilai 4,58 juta euro (sekitar Rp 79 miliar).
Di ajang ini, Auckland sebagai wakil Oseania mendapat hadiah partisipasi sekitar £2,6 juta, sementara tim Eropa seperti Bayern bisa mengantongi hingga £29,6 juta jika menjuarai turnamen.
Kisah para pemain Auckland juga sangat kontras dengan bintang-bintang Bayern. Skuad Auckland terdiri dari pekerja lepas dan semi-profesional: ada guru sekolah dasar, tukang cukur, agen asuransi, karyawan di Coca-Cola, penjual mobil, hingga mahasiswa.
Salah satu pemain, Nathan Lobo (22 tahun), bahkan harus mengikuti ujian universitas dari kamar hotel selama turnamen berlangsung.
Baca juga: Bryan Mbeumo Lebih Memilih Manchester United Meski Tottenham Ajukan Tawaran £70 Juta
Dalam Opta Power Rankings, Bayern berada di peringkat 6 dunia. Auckland? Mereka jauh di bawah, di posisi ke-5.074 bahkan lebih rendah dari York City, klub kasta kelima Inggris. Al Ain dari UEA yang berada di peringkat ke-625 pun jauh lebih tinggi dibandingkan Auckland.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: DAZN