Kisah Tragis Ray Chapman, Atlet Bisbol yang Tewas akibat Hantaman Bola di Kepalanya

Ray Chapman, atlet bisbol yang tewas akibat hantaman bola di kepalanya.

INDOZONE.ID - Insiden yang mengerikan di lapangan pernah menimpa salah satu atlet bisbol Ray Chapman pada pertandingan Major League Baseball (MLB).

Pada 16 Agustus 1920 di Liga Amerika, Ray Chapman yang saat itu membela Cleveland Indians terkena hantaman bola keras oleh Carl Mays di bagian kiri kepalanya.

Baca Juga: Kisah Kelam Petenis Korea Selatan Kim Eun-hee yang Diperkosa Pelatihnya selama 2 Tahun

Seketika, Ray Chapman langsung tersungkur ke tanah. Wasit Tommy Connolly yang memimpin laga pun langsung memanggil tim medis untuk menangani Ray Chapman yang terlihat mengeluarkan darah dari telinga kirinya.

Sempat Mencoba Berdiri

Ray Chapman, atlet bisbol yang tewas akibat hantaman bola di kepalanya.

Chapman sempat sadar dan mencoba berjalan, tetapi lututnya lemas. Saat dibantu keluar dari lapangan, dia mengaku baik-baik saja dan meminta rekannya untuk tidak khawatir.

Setelah itu, dia pingsan. Chapman pun dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan mengalami luka parah di kepala.

Sayangnya, penanganan medis tak bisa menyalamatkan nyawa atlet kelahiran 15 Januari 1891 itu.

Baca Juga: Kisah Tragis Francisco Lazaro: Atlet Olimpiade yang Tewas akibat Lilin Meleleh di Tubuhnya saat Berlari

Kematian Chapman menjadi satu-satunya kasus pemain yang meninggal akibat cedera yang dialami dalam pertandingan Major League Baseball modern.

Kejadian tersebut mengundang perhatian besar dan menyebabkan perubahan dalam peraturan-peraturan bisbol.

Menggunakan Bola Baru

Ray Chapman, atlet bisbol yang tewas akibat hantaman bola di kepalanya.

Setelah insiden tersebut, MLB mulai menggunakan bola yang lebih baru saat bermain dan menerapkan perubahan dalam gaya pelemparan demi keselamatan para pemain.

Tragedi kematian Ray Chapman menjadi peristiwa yang mengingatkan betapa pentingnya keselamatan para atlet dalam dunia olahraga.

Ia dikenang dalam sejarah bisbol sebagai pemain yang meninggal dalam menjalankan profesi yang dicintainya.