Namun, IBA tidak dapat merilis hasil tersebut secara resmi karena larangan dari Komite Olimpiade Aljazair.
Petinju Imane Khelif yang memenangkan medali emas di Oimpiade Paris 2024. (REUTERS/Peter Cziborra)
Temuan ini mengundang reaksi beragam dari berbagai pihak. Beberapa pihak menganggap hasil ini perlu menjadi dasar untuk meninjau ulang klasifikasi gender dalam kompetisi olahraga internasional.
Namun, pihak lainnya menyuarakan keprihatinan terhadap hak privasi Khelif dan mempertanyakan apakah informasi medis tersebut pantas untuk dibuka ke publik.
Kasus Imane Khelif terbukti pria ini juga mengingatkan kembali pada debat lama mengenai persyaratan gender dan aturan medis yang berlaku dalam olahraga, terutama bagi atlet dengan kondisi genetis yang berbeda.
Kasus Imane Khelif kini menjadi sorotan dalam upaya berbagai pihak untuk mencari solusi yang adil dan manusiawi dalam menangani kasus-kasus serupa di dunia olahraga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Express Tribune