INDOZONE.ID - Federasi Automobil Internasional (FIA) kembali memperketat aturan terkait penggunaan sayap belakang mobil Formula 1.
Langkah tersebut diambil FIA setelah ditemukan sejumlah tim yang masih mempraktikkan "mini-DRS', sebuah celah dalam regulasi yang memungkinkan tim untuk meningkatkan kecepatan mobil secara ilegal.
Aturan baru ini rencananya akan mulai berlaku pada GP China akhir pekan ini.
Dilansir dari F1 Speed Indonesia, FIA memperketat aturan sayap belakang dengan memangkas jarak slot-gap antara main plane bagian bawah dan atas, termasuk bilah sayap DRS.
Baca Juga: Ini Dia Aturan FIA Penyebab George Russell Gak Jadi Menang dan Didiskualifikasi
Sebelumnya, jarak tersebut dikurangi menjadi 2 mm, namun sekarang semakin berkurang dan dipangkas menjadi 0,5 mm saja.
Regulasi 0,5 mm ini harus dipatuhi setiap tim ketika kedua sisi terluar dari sayap belakang diberi beban sebesar 750 kg dalam tes statis.
Setelah balapan di GP Australia pada Minggu (16/3/2025), beberapa tim "terciduk" telah mengakali tes sayap belakang sebelum balapan berlangsung.
Maka dari itu, FIA sepakat mengambil langkah tegas mengenai aturan sayap belakang tersebut jelang GP China mendatang.
Baca Juga: FIA Berencana Buat Aturan Pit Stop Baru untuk GP Monaco 2025
Namun, dengan skala perubahan yang signifikan, yakni pemangkasan slot-gap hingga 1,5 mm, diperkirakan akan terjadi perubahan dalam peta persaingan, terutama di papan atas klasemen konstruktor maupun pembalap.
Untuk GP China yang akan digelar pada akhir pekan ini, tim akan diberikan batas toleransi hingga 0,75 mm sebagai masa transisi.
Batas 0,5 mm akan diterapkan sepenuhnya pada gelaran GP Jepang mendatang.
Dengan adanya perubahan regulasi ini, diharapkan persaingan di F1 akan semakin ketat dan adil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram.com/@f1_speed.indonesia