Masalah Datang Silih Berganti, Red Bull Dirundung 'Gegana'

Red Bull Racing, tim Formula 1 yang selama ini terkenal akan dominasinya, kini tengah menghadapi badai masalah yang datang silih berganti.

INDOZONE.ID - Red Bull Racing, tim Formula 1 yang selama ini terkenal akan dominasinya, kini tengah menghadapi badai masalah yang datang silih berganti.

Serangkaian keputusan kontroversial dan performa yang tidak konsisten membuat tim berlogo banteng merah ini dirundung "gegana" (gelisah, galau, merana).

Dimulai dari keputusan mengejutkan menukar pembalap hanya dalam dua balapan, performa yang bertumpu pada satu pembalap, hingga indikasi kehilangan kendali dalam persaingan di papan atas klasemen konstruktor.

Kabar terkait kekacauan yang terjadi di internal tim Red Bull semakin muncul ke permukaan.

Pertemuan darurat di Dubai beberapa waktu lalu diwarnai perdebatan sengit.

Christian Horner selaku tim prinsipal berupaya menyelamatkan Liam Lawson, seorang pembalap muda berbakat yang terancam akan kehilangan kursinya di tim Red Bull karena performanya yang kian menurun.

Namun, data performa di lapangan berkata lain, menunjukkan bahwa Lawson memang kesulitan bersaing.

Keputusan cepat menukar Lawson dengan Yuki Tsunoda pun memicu adanya tanda tanya besar, seolah tim menyadari kesalahan mereka dalam memperlakukan Lawson selama ini.

Pembalap andalan Red Bull, Max Verstappen, dikabarkan menyesalkan keputusan tim yang terlalu terburu-buru mencoret Lawson.

Verstappen merasa bingung dan kecewa, karena menurutnya, masalah utama Red Bull terletak pada performa mobil, bukan karena pembalap.

Keraguan pun muncul dari berbagai pihak, baik dari penggemar maupun internal tim, mengenai arah kebijakan yang diambil oleh para petinggi Red Bull.

Skenario terburuknya adalah masa depan Verstappen di Red Bull menjadi "luntang-lantung", dan ia berpotensi memilih untuk hengkang sebelum kontraknya habis.

Melansir dari F1 Speed Indonesia, Horner tengah berupaya mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan Red Bull.