Wind Tunnel Jadi Sebab Utama Mengapa RB21 Alami Kesulitan di Lintasan

Christian Horner

INDOZONE.ID - Tim Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, mengungkapkan bahwa timnya hingga saat ini masih bergulat dengan masalah ketidaksesuaian data antara simulasi, terowongan angin (wind tunnel), dan performa mobil RB21 di lintasan balap.

Disparitas ini menjadi kendala utama bagi para insinyur Red Bull dalam mengidentifikasi dan menerapkan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan keseimbangan yang dialami mobil andalan mereka.

Ketidakmampuan untuk secara akurat memprediksi perilaku aerodinamika mobil melalui pengujian menjadi batu sandungan dalam upaya mereka meningkatkan daya saing.

Dilansir dari F1 Speed Indonesia, salah satu faktor signifikan yang disinyalir berkontribusi terhadap isu korelasi data ini adalah usia fasilitas terowongan angin yang dimiliki Red Bull.

Baca Juga: Yuki Tsunoda ke Red Bull? Kabar Mengejutkan Ini Bikin Fans F1 Heboh!

Meskipun telah dilengkapi dengan teknologi yang cukup canggih dan mampu bersaing dengan fasilitas modern tim-tim Formula 1 lainnya,

Horner mengakui bahwa keterbatasan struktural dari fasilitas yang tergolong paling tua di antara para pesaingnya tidak dapat dihindari.

Dalam era perkembangan mobil F1 yang semakin spesifik dan menuntut akurasi tinggi dalam setiap detail aerodinamika, keterbatasan ini menjadi semakin terasa dan mempengaruhi kemampuan tim dalam menghasilkan data pengujian yang sepenuhnya representatif dari kondisi di sirkuit.

Akurasi data dari terowongan angin memegang peranan krusial dalam menunjang pengembangan performa mobil secara keseluruhan.

Ketidakakuratan dalam memprediksi aliran udara dan dampaknya terhadap mobil dapat menyebabkan tim salah arah dalam pengembangan komponen aerodinamika, yang pada akhirnya berujung pada kesulitan dalam menemukan setelan mobil yang optimal di setiap jenis lintasan.

Baca Juga: Eks Juara Dunia F1 Sebut Lando Norris Pantas Raih Gelar di Musim Ini

Hal inilah yang diduga kuat menjadi salah satu penyebab mengapa RB21 terlihat kesulitan dalam menemukan konsistensi performa dan keseimbangan yang ideal sepanjang musim balap.

Menyadari pentingnya fasilitas pengujian yang mutakhir, Red Bull saat ini tengah dalam tahap pembangunan terowongan angin baru yang diharapkan dapat mengatasi keterbatasan fasilitas yang ada.Proyek ambisius ini diproyeksikan akan rampung pada tahun 2027 mendatang.