Aksi ini muncul sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina, khususnya untuk Gaza, yang selama ini terus mengalami kekerasan dan konflik panjang.
Banyak orang di seluruh dunia, termasuk atlet, mulai berani menyuarakan dukungan mereka dalam berbagai bentuk, salah satunya ya seperti aksi solidaritas yang dilakukan para atlet anggar Swiss dan Italia ini.
Apalagi, olahraga dan politik memang udah lama saling bersinggungan.
Banyak atlet yang merasa bahwa mereka punya tanggung jawab moral untuk ikut bersuara terhadap ketidakadilan di dunia.
Seperti biasa, aksi protes kayak gini pasti memicu berbagai reaksi.
Ada yang mendukung penuh, menganggap ini contoh keberanian dan kepedulian yang patut diapresiasi.
Tapi, nggak sedikit juga yang menganggap tindakan ini kurang sopan atau mencampuradukkan politik dan olahraga.
Baca Juga: Lebih dari 600 Ribu Orang Tanda Tangan Petisi Tolak Israel di Olimpiade Paris 2024
Terlepas dari pro dan kontra, satu hal yang pasti yaitu aksi ini berhasil menarik perhatian dunia.
Media-media besar langsung menyorot kejadian ini, dan banyak netizen yang menyatakan salut atas keberanian para atlet muda tersebut.
Atlet anggar Swiss dan beberapa pemain Italia memilih membelakangi para pemain Israel.
Apa yang dilakukan para atlet Swiss dan Italia ini ngajarin kita bahwa kadang, aksi paling kuat justru lahir dari keheningan.
Mereka nggak perlu banyak kata-kata untuk menunjukkan di mana hati mereka berpihak.
Di tengah dunia yang sering kali penuh ketidakadilan, keberanian untuk berdiri atau dalam hal ini, membelakangi adalah bentuk perlawanan yang elegan tapi bermakna dalam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mediaset Infinity