Bogey di hole 16 dan bola masuk ke air di hole 17 menghancurkan harapannya.
Bahkan, di hole 18, ia mencatatkan double bogey kedua berturut-turut, menutup ronde dengan skor 73 dan finis di posisi kedelapan.
Dengan para pesaing mulai tersingkir satu per satu, Scheffler tetap fokus dan mencetak birdie di hole 14 dan 15, membangun kembali keunggulan tiga pukulan.
Ia lalu menghadapi tantangan terakhir di Green Mile, tiga hole paling sulit di Quail Hollow.
Meski mencatat skor 1 over di segmen ini, ia tetap menutup ronde final dengan skor 71.
Kemenangan ini menjadi lebih spesial mengingat musim lalu Scheffler menghadapi kontroversi besar saat ditangkap sebelum ronde kedua PGA Championship 2024 di Valhalla, meski akhirnya finis T8 dan mencatat tujuh kemenangan sepanjang musim — pencapaian tertinggi sejak era Tiger Woods pada 2007.
Di awal tahun ini, Scheffler juga harus absen akibat cedera tangan saat memasak makan malam Natal.
Namun, hanya dua minggu lalu, ia bangkit dengan menyamai rekor skor PGA Tour saat menjuarai CJ Cup Byron Nelson — tempat ia memulai debut profesional saat usia 17 tahun.
Kini, dengan 15 gelar PGA Tour dan tiga major di tangan, Scheffler menjadi pemain pertama sejak Seve Ballesteros yang meraih tiga major pertamanya dengan margin kemenangan minimal tiga pukulan.
Ia pun semakin dikaitkan dengan dominasi ala Tiger Woods.
Baca Juga: Tim Cheer Dance Indonesia Raih Juara 3 di Ocean Cheerleading Championship 2025 di Taiwan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Si.com