Sabtu, 24 AGUSTUS 2024 • 15:15 WIB

Gundogan Hengkang: Tanda-tanda Kerapuhan di Lini Tengah Barcelona?

Author

Postingan terakhir Gundogan bersama Barcelona (Instagram/ilkayguendogan)

INDOZONE.ID - Kepergian Ilkay Gundogan dari Barcelona untuk kembali ke Manchester City setelah hanya satu musim menimbulkan banyak pertanyaan tentang masa depan lini tengah Barcelona.

Keputusan yang mengejutkan ini bukan hanya soal kehilangan salah satu pemain kunci, tetapi juga membuka kekhawatiran lebih besar tentang keseimbangan lini tengah skuad Hansi Flick di musim 2024/25.

Pilar Lini Tengah Barcelona yang Hilang

Ilkay Gundogan, yang sebelumnya menghabiskan tujuh tahun penuh kesuksesan di Manchester City dengan memenangkan 14 trofi, tiba di Barcelona dengan ekspektasi fans yang tinggi.

Saat bergabung dengan Barcelona, tim Catalan baru saja memenangkan La Liga dan berharap bisa mempertahankan gelar mereka untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Namun, perjalanan Gundogan di La Liga tidak semulus yang dibayangkan.

Baca Juga: Gundogan Kembali Pulang ke Manchester City Setelah Tinggalkan Barcelona Karena Masalah Finansial

Dengan masalah keuangan, masalah di lini depan, dan performa tim yang tidak konsisten, musim pertama Gundogan bersama Barcelona jauh dari kata ideal.

Meski begitu, keputusannya untuk kembali ke Manchester City dengan status bebas transfer tetap mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat perannya yang penting di lini tengah Barcelona.

Dampak Kepergian Gundogan

Kepergian Ilkay Gundogan menciptakan celah yang cukup besar di lini tengah Barcelona. Selama musim 2023/24, Gundogan tampil dalam 51 pertandingan di semua kompetisi, mencetak 5 gol, dan memberikan 13 assist.

Kehilangan pemain dengan kontribusi sebesar itu tentu meninggalkan lubang besar, terutama dalam hal pengalaman dan kepemimpinan di lapangan.

Baca Juga: Hansi Flick Berharap Ilkay Gundogan Tetap Setia Bersama Barcelona

Dengan perginya Gundogan, Barcelona kini harus bergantung pada pemain muda seperti Frenkie de Jong, Gavi, dan Pedri, yang masing-masing memiliki kesulitan tersendiri.

Frenkie de Jong dan Gavi sedang dalam pemulihan dari cedera, sementara Pedri baru saja kembali dari masalah cedera lututnya. Ketergantungan pada pemain muda ini membuat lini tengah Barcelona terlihat rentan, terutama saat menghadapi jadwal padat dan persaingan ketat di La Liga.

Bisakah Pemain Muda Mengisi Kekosongan?

Meskipun ada kekhawatiran, Barcelona memiliki sejumlah talenta muda berbakat yang siap untuk mengambil peran lebih besar.

Lamine Yamal, yang bersinar di Euro 2024, bersama dengan pemain muda lainnya seperti Marc Bernal dan Marc Casado, menunjukkan potensi besar saat melawan Valencia di pertandingan pembuka La Liga 2024/25.

Namun, apakah mereka bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Gundogan dalam jangka panjang?

Masa Depan Barcelona Tanpa Gundogan

Hengkangnya Gundogan mungkin membuka jalan bagi Barcelona untuk mendaftarkan rekrutan besar mereka, Dani Olmo ke La Liga. Namun, pertanyaan utama tetap: apakah ini cukup untuk mengimbangi kehilangan seorang pemain yang berkualitas dan penuh pengalaman seperti Gundogan?

Dengan kompetisi sekeras La Liga, kekurangan di lini tengah bisa menjadi faktor krusial dalam perjuangan Barcelona melawan rival-rival mereka, terutama Real Madrid.

Meskipun masa depan Barcelona tampak cerah dengan generasi muda yang menjanjikan, kepergian Gundogan menyoroti potensi kerapuhan dalam tim. Ini akan menjadi ujian nyata bagi strategi Hansi Flick dan kedalaman skuad Barcelona di musim yang akan datang.

Kesimpulan

Kepergian Ilkay Gundogan dari Barcelona bukan hanya kehilangan seorang pemain bintang, tetapi juga membuka pertanyaan tentang kesiapan lini tengah Barcelona untuk menghadapi tantangan musim 2024/25.

Dengan ketergantungan pada pemain muda yang masih berkembang, Barcelona harus segera menemukan cara untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Gundogan jika mereka ingin tetap kompetitif di La Liga.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: 90min