INDOZONE.ID - Teknologi Video Assistant Referee (VAR) telah menjadi salah satu inovasi paling signifikan dalam dunia sepak bola modern.
Diperkenalkan untuk meningkatkan akurasi keputusan di lapangan, VAR telah membawa perubahan besar dalam cara permainan ini dijalankan.
Artikel ini akan membahas pengaruh VAR dalam sepak bola, termasuk manfaat, tantangan, serta dampaknya terhadap pengalaman penonton dan pemain.
Apa itu VAR?
VAR adalah sistem yang menggunakan teknologi video untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang lebih tepat selama pertandingan.
Pertama kali diterapkan dalam pertandingan profesional pada tahun 2016, VAR telah mendapatkan perhatian global, baik positif maupun negatif.
Teknologi ini memungkinkan tim VAR untuk meninjau keputusan wasit terkait gol, penalti, kartu merah, dan kasus identitas pemain yang salah.
Baca Juga: Kehadiran VAR di Liga 1 Dinilai Berhasil Mengubah Wajah Sepak Bola Indonesia
Manfaat VAR dalam Sepak Bola
1. Akuntabilitas yang Lebih Tinggi
Salah satu manfaat utama VAR adalah peningkatan akuntabilitas dalam keputusan wasit. Dengan adanya teknologi ini, kesalahan yang mungkin terjadi dalam keputusan kritis dapat diminimalkan.
Hal ini memberi kepercayaan lebih kepada tim dan pemain, karena mereka tahu bahwa keputusan mereka akan ditinjau dengan cermat.
2. Keputusan yang Lebih Tepat
VAR memungkinkan analisis ulang situasi yang terjadi dengan sudut pandang berbeda. Misalnya, dalam kasus gol yang dicetak, VAR dapat memastikan apakah pemain berada dalam posisi offside atau tidak.
Hal ini tidak hanya membantu wasit tetapi juga memastikan bahwa tim yang bermain dengan adil mendapatkan hasil yang pantas.
3. Mengurangi Kontroversi
Dalam dunia sepak bola, kontroversi mengenai keputusan wasit sering kali menjadi sorotan.
Dengan adanya VAR, banyak keputusan yang dianggap kontroversial dapat dianalisis secara objektif. Ini tidak hanya mengurangi ketegangan di lapangan tetapi juga di kalangan penggemar.
Baca Juga: PSSI Gelar Kursus Wasit Pertandingan Jelang Liga 1 2024/2025, Salah Satunya VAR
Tantangan yang Dihadapi VAR
1. Waktu Tunggu yang Panjang
Salah satu kritik utama terhadap VAR adalah waktu tunggu yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
Peninjauan ulang dapat memakan waktu beberapa menit, yang sering kali mengganggu ritme permainan dan menyebabkan frustrasi bagi pemain dan penonton.
Ini dapat memengaruhi momentum tim yang sedang bermain dan menciptakan ketegangan di antara penggemar.
2. Ketidakpastian dan Interpretasi
Meskipun VAR bertujuan untuk memberikan keputusan yang lebih tepat, beberapa situasi tetap menjadi subjek interpretasi.
Wasit masih harus membuat keputusan berdasarkan analisis yang dilakukan oleh tim VAR, dan ini dapat menimbulkan kebingungan.
Sebagai contoh, situasi handball sering kali menjadi masalah, di mana batasan tentang apa yang dianggap sebagai handball bisa bervariasi.
Baca Juga: LIB Bakal Terapkan VAR di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3. Kehilangan Emosi dalam Permainan
Sepak bola adalah permainan yang penuh emosi, dan penundaan yang disebabkan oleh VAR dapat mengurangi suasana tersebut.
Penonton dan pemain mungkin merasa bahwa momen penting dalam permainan menjadi kurang berharga ketika ada penundaan yang disebabkan oleh tinjauan VAR. Hal ini dapat mengubah pengalaman menonton secara keseluruhan.
Dampak VAR terhadap Pengalaman Penonton
Penggunaan VAR telah mengubah cara penonton menikmati sepak bola. Dengan adanya tayangan ulang yang disiarkan di layar besar, penonton dapat melihat keputusan yang dianalisis secara mendetail.
Namun, tidak semua penonton merasa puas. Beberapa merasa bahwa penundaan yang terjadi saat keputusan ditinjau dapat merusak suasana pertandingan.
Di sisi lain, dengan teknologi ini, penonton juga merasa lebih terlibat dalam permainan. Mereka dapat mengikuti proses pengambilan keputusan dan merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari pengalaman.
Ini adalah keuntungan dalam era digital di mana penonton semakin mencari cara untuk terhubung dengan pertandingan secara langsung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian, FIFA.com