INDOZONE.ID - Manchester United terus berada dalam periode sulit setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Aston Villa.
Mantan pemain United, Dimitar Berbatov, melontarkan kritik pedas dengan menyebut para pemain "seharusnya malu" karena Jonny Evans, yang sudah berusia 36 tahun, terpilih sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut.
Berbatov juga menegaskan bahwa tekanan terhadap pelatih Erik ten Hag akan semakin besar, terutama dengan posisi United yang kini merosot ke peringkat 14 klasemen Premier League.
Manchester United Perpanjang Rekor Tanpa Kemenangan
Dalam pertandingan melawan Aston Villa di Villa Park, United kembali gagal meraih kemenangan, memperpanjang rekor tanpa kemenangan menjadi lima laga berturut-turut.
Meskipun pertahanan mereka menunjukkan perbaikan dengan mencatat clean sheet, lini serang United terlihat mandul.
Baca Juga: Jamie Carragher: Manchester United Habiskan £200 Juta, Tapi Erik ten Hag Bukan Satu-Satunya Masalah
Sebelumnya, mereka kebobolan enam gol dalam dua pertandingan terakhir melawan Tottenham dan Porto.
Berbatov menyoroti performa tim ini, khususnya mengenai Evans yang terpilih sebagai pemain terbaik meski usianya sudah tidak muda lagi.
“Para pemain Manchester United seharusnya merasa malu karena seorang pemain berusia 36 tahun menjadi yang terbaik di lapangan,” kata Berbatov dalam wawancara dengan Sky Sports.
Ia juga menambahkan bahwa “kritik terhadap Erik ten Hag akan semakin meningkat” jika United tidak segera bangkit dan mulai meraih kemenangan.
Start Terburuk Manchester United dalam 35 Tahun
Hasil imbang melawan Aston Villa juga menandai start terburuk United dalam 35 tahun terakhir, dengan hanya mengumpulkan delapan poin dari tujuh pertandingan.
Situasi ini bahkan lebih buruk dari musim lalu, ketika United finis di peringkat delapan, pencapaian terburuk mereka di era Premier League.
Terakhir kali United memulai musim seburuk ini adalah pada musim 1989-1990, ketika mereka hanya meraih tujuh poin dari tujuh laga awal.
Di musim tersebut, mereka mengakhiri kompetisi dengan berada di peringkat ke-13, dalam tahun keempat kepelatihan Sir Alex Ferguson.
Erik ten Hag Tetap Optimis
Meski hasil ini mengecewakan, Erik ten Hag tetap menunjukkan optimisme terhadap perkembangan timnya.
Dalam wawancara dengan BBC Match of the Day, Ten Hag menyatakan bahwa permainan United saat melawan Villa cukup solid, terutama dari segi pertahanan dan penguasaan bola.
“Kami mengendalikan pertandingan, menciptakan beberapa peluang meskipun tidak banyak. Villa juga tidak memiliki banyak peluang,” katanya.
Ten Hag juga memuji ketahanan timnya yang mampu mencatatkan clean sheet keempat musim ini, setelah sebelumnya kalah 3-0 dari Tottenham. Namun, ia menyadari bahwa United masih harus meningkatkan kemampuan mereka di lini serang.
Baca Juga: Mampukah Erik Ten Hag Bertahan Lebih Lama di Manchester United?
“Kami sudah lebih baik dalam menghadapi serangan balik dan penguasaan bola, tetapi kami masih perlu meningkatkan performa di sepertiga akhir lapangan,” tambahnya.
Tantangan Berat Menanti Manchester United
Dengan tekanan yang semakin meningkat, Manchester United harus segera bangkit jika ingin memperbaiki posisinya di klasemen.
Kritik terhadap Ten Hag dan para pemain akan semakin besar, jika mereka tidak segera meraih kemenangan dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Perbaikan di lini serang dan ketajaman dalam mencetak gol menjadi hal yang sangat penting bagi United di sisa musim ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sky Sports, BBC Sport