Profil Omar Al Ali: Wasit Kontroversi yang Bantu Bahrain Menang Lawan Australia, Pimpin Pertandingan China vs Indonesia
INDOZONE.ID - Wasit asal Uni Emirat Arab, Omar Mohamed Al Ali, akan memimpin pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Nama Omar Al Ali bukanlah sosok baru dalam sepak bola, namun ia kerap terlibat dalam sejumlah keputusan kontroversial, salah satunya ketika memimpin pertandingan antara Bahrain dan Australia.
Baca Juga: Viral, Pemain Timnas Indonesia Diusir Steward Stadion Saat Ingin Berterima Kasih pada Suporter
Kontroversi saat Laga Bahrain vs Australia
Insiden paling mencolok terjadi pada 5 September 2024, saat Al Ali memimpin laga matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Bahrain dan Australia.
Keputusan Al Ali memberikan kartu merah langsung kepada pemain Australia, Kusini Yengi, di menit ke-77, menjadi titik balik bagi pertandingan tersebut.
Australia yang semula mendominasi pertandingan harus bermain dengan 10 orang dan akhirnya kalah 0-1 setelah bek mereka, Harry Souttar, melakukan gol bunuh diri di menit ke-89.
Keputusan Al Ali tersebut menuai kritik pedas, karena dianggap mengubah jalannya pertandingan dan memberikan keuntungan besar bagi Bahrain.
Momen itu masih diingat oleh penggemar sepak bola hingga kini, terutama bagi suporter Australia yang merasa dirugikan.
Baca Juga: Akun Sepak Bola Luar Negeri Sindir Permainan Curang Bahrain Saat Laga Lawan Timnas Indonesia
Memimpin Laga Krusial: China vs Indonesia
Pada 15 Oktober 2024, Omar Al Ali akan kembali bertugas dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, kali ini antara Timnas Indonesia dan Timnas China di Qingdao Youth Football Stadium.
Bagi Timnas Indonesia, kehadiran wasit asal Timur Tengah menjadi sorotan, mengingat rekam jejaknya dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya, seperti saat Bahrain melawan Indonesia.
Meskipun Al Ali memiliki pengalaman memimpin laga internasional, ini akan menjadi kali pertama ia mengawal pertandingan Timnas Indonesia.
Namun, ia sudah pernah memimpin pertandingan Timnas China. Salah satu laga yang ia pimpin adalah saat China mengalahkan Singapura dengan skor 4-1 pada babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam laga tersebut, Al Ali kembali membuat keputusan kontroversi dengan mengeluarkan kartu merah untuk Li Yuanyi dari China, meski keputusan tersebut tidak menggoyahkan dominasi China di pertandingan itu.
Rekam Jejak Wasit Al Ali
Menurut informasi dari Transfermarkt, Omar Al Ali lahir di Sharjah pada tahun 1988, Omar Al Ali telah memiliki pengalaman panjang sebagai pengadil lapangan.
Ia pernah dipercaya memimpin laga di berbagai ajang internasional, termasuk Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Indonesia.
Selama turnamen tersebut, Al Ali memimpin 3 pertandingan, yang menjadi bukti kemampuannya dalam mengendalikan laga tingkat dunia.
Namun, meskipun pengalaman internasionalnya cukup luas, keputusan-keputusannya yang kontroversial masih membayangi.
Publik Indonesia, yang masih trauma akibat keputusan wasit Ahmed Al Kaf pada laga kontroversial melawan Bahrain, kini menaruh perhatian penuh pada kinerja Al Ali.
Harapan untuk Laga Indonesia vs China
Dalam laga antara Indonesia dan China, para suporter tentu berharap Omar Al Ali dapat menjalankan tugasnya secara adil dan tidak memihak.
Keputusan wasit akan sangat berpengaruh pada hasil pertandingan yang krusial ini, terutama bagi Indonesia yang ingin mengamankan poin penuh di babak kualifikasi.
Kinerja Al Ali di lapangan akan menjadi sorotan dan harapannya, ia dapat menghindari kontroversi seperti yang terjadi pada laga Bahrain vs Australia.
Dengan rekam jejak yang penuh kontroversi, Omar Al Ali dipastikan akan menjadi pusat perhatian dalam laga China vs Indonesia.
Para penggemar sepak bola Tanah Air tentunya berharap wasit ini bisa bersikap netral dan memberikan keputusan yang adil, sehingga pertandingan berlangsung lancar tanpa insiden yang merugikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Transfermarkt