Selasa, 22 OKTOBER 2024 • 09:00 WIB

3 Negara yang Memutuskan Keluar dari AFC untuk Masa Depan Timnas yang Lebih Baik

Author

Kantor AFC di Arab Saudi (Website/AFC)

INDOZONE.ID - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) saat ini memiliki 47 anggota, menjadikannya salah satu konfederasi terbesar di dunia, hanya kalah dari UEFA.

Namun, ada 3 negara yang pernah menjadi bagian dari AFC namun memutuskan untuk meninggalkan konfederasi ini.

Keputusan mereka telah berdampak terhadap perkembangan sepak bola di kawasan masing-masing dan mengubah peta persaingan antar negara.

Baca Juga: Jika Pindah ke Oseania, Ini Daftar Lawan dengan Peringkat FIFA yang akan Dihadapi Indonesia

Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 negara yang memilih keluar dari AFC dan alasannya.

1. Selandia Baru: Meninggalkan AFC demi Zona Oseania

Selandia Baru sempat menjadi anggota AFC pada tahun 1964, sebelum Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) terbentuk.

Bergabung dengan AFC saat itu adalah langkah Selandia Baru agar dapat berkompetisi dalam turnamen internasional di kawasan Asia.

Namun, setelah pembentukan OFC pada tahun 1966, Selandia Baru memutuskan untuk keluar dari AFC dan bergabung dengan konfederasi baru tersebut.

Sejak itu, mereka mendominasi zona Oseania dan berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA pada tahun 1982 dan 2010. Bahkan, Selandia Baru juga dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026 yang memperkuat posisi mereka sebagai salah satu tim terbaik di Oseania.

2. Kazakhstan: Pindah ke UEFA untuk Persaingan yang Lebih Ketat

Kazakhstan bergabung dengan AFC pada tahun 1994, tak lama setelah mereka merdeka dari Uni Soviet.

Mereka berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Dunia zona Asia untuk edisi 1998 dan 2002. Namun, pada tahun 2002, Kazakhstan mengambil keputusan berani dengan meninggalkan AFC dan bergabung dengan UEFA.

Langkah ini diambil karena Kazakhstan merasa lebih cocok berkompetisi di Eropa, baik secara geografis maupun historis.

Bergabung dengan UEFA memberi mereka kesempatan untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi, meski hingga saat ini Kazakhstan masih berjuang untuk mendapatkan hasil maksimal di Eropa.

Baca Juga: UEFA Melarang Fans Barcelona Nonton Langsung Laga Tandang Liga Champions karena Rasisme

3. Israel: Konflik Politik yang Mendorong Keluar dari AFC

Israel juga pernah menjadi anggota AFC dan bahkan berhasil memenangkan Piala Asia pada tahun 1964.

Namun, konflik politik yang terjadi di kawasan Asia membuat banyak negara menolak bermain melawan Israel. Ini menyebabkan Israel mengalami kesulitan untuk berkompetisi di Asia.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia meminta FIFA untuk memindahkan pertandingan melawan Israel ke tempat netral, namun permintaan ini ditolak.

Indonesia akhirnya memilih untuk mundur dari turnamen tersebut. Tekanan politik yang terus berlanjut membuat Israel meninggalkan AFC pada tahun 1974 dan bergabung dengan UEFA pada tahun 1992.

Sejak itu, Israel telah berkompetisi di Eropa dan terus berpartisipasi di turnamen internasional di bawah UEFA.

Dampak Keluar dari AFC

Keputusan yang diambil oleh Selandia Baru, Kazakhstan, dan Israel untuk meninggalkan AFC tidak hanya mengubah jalur tim nasional mereka sendiri, tetapi juga memengaruhi kompetisi dalam AFC.

Baca Juga: Permintaan Ditolak! Alasan FIFA dan AFC Tetap Gelar Pertandingan Bahrain vs Indonesia di Jakarta

Dengan keputusan ini, ketiga negara tersebut membuka jalan bagi pengembangan sepak bola mereka di wilayah yang berbeda, sambil tetap berkontribusi dengan cara masing-masing.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: AFC